Ogah Diam Terus, Ini 5 Serangan Balik Jokowi ke Prabowo

Rabu, 06 Februari 2019 | 22:19 WIB
Ogah Diam Terus, Ini 5 Serangan Balik Jokowi ke Prabowo
Presiden Joko Widodo atau Jokowi. (Suara/Umay Saleh)

Saat sedang mengunjungi Paguyuban Pengusaha Jawa Tengah di Semarang, Sabtu (2/2/2019), Jokowi kembali menyindir perihal prediksi Indonesia yang akan bubar dan punah pada 2030. Dalam sindirannya, Jokowi meminta agar orang yang mengatakan Indonesia akan punah tidak mengajak rakyat Idonesia lainnya untuk punah bersama.

“Masak ada yang bilang Indonesia bubar dan Indonesia punah? Ya bubar sendiri saja, punah sendiri saja. Tapi jangan ajak-ajak kita rakyat Indonesia,” ungkap Jokowi.

Dalam satu kesempatan, Prabowo sempat memprediksi Indonesia akan bubar pada 2030. Prabowo berdalih ucapannya itu ia ambil dari salah satu novel fiksi karya ahli intelegen strategis dunia yakni PW Singer dan August Cole berjudulGhost Fleet’.

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi mengunjungi daerah Kemayoran Jakarta, Sabtu (26/1/2019) [Suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi mengunjungi daerah Kemayoran Jakarta, Sabtu (26/1/2019) [Suara.com/Ummi Hadyah Saleh]

4. Jangan Bandingkan Indonesia dengan Haiti

Jokowi tampak geram mngetahui Indonesia disamakan dengan Haiti, salah satu negara miskin di Benua Amerika. Menurut Jokowi, Indonesia merupakan negara yang besar dan berbeda jauh dengan Haiti.

“Jadi jangan dibandingkan negara kita yang sudah masuk G20 dimasukkan dengan negara Haiti, Haiti. Ya kan? Negara Haiti. Ya, bagaimana kalau ekonom atau orang yang mengerti ekonomi makro, ngomong, ya senyum-senyum membandingkan, bukan apple to apple seperti itu,” kata Jokowi.

Pernyataan menyamakan Indonesia dengan Haiti disampaikan oleh Prabowo saat menghadiri acara pengajian di Gedung Pusat MTA, Solo pada Minggu (23/12/2018). Prabowo menilai angka kemiskinan di Indonesia sama dengan Haiti.

“Kita setingkat dengan negara miskin Afrika. Setelah 73 tahun merdeka, Indonesia setingkat Rwanda, Sierra Leone, Haiti, Chad dan pulau-pulau kecil yang tidak kita ketahui di mana letaknya,” kata Prabowo.

Presiden RI Joko Widodo saat membagikan sertifikat tanah ke warga di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Sabtu (26/1). (Suara.com/Fakhri Hermansyah)
Presiden RI Joko Widodo saat membagikan sertifikat tanah ke warga di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Sabtu (26/1). (Suara.com/Fakhri Hermansyah)

5. Timses Gunakan Propaganda Rusia

Baca Juga: Kampanye di Pati, Warga Bilang ke Sandiaga Uno Titip Salam untuk Jokowi

Terakhir, Jokowi kembali menyerang balik timses kubu lawannya. Di hadapan ribuan pendukungnya di pelataran Tugu Pahlawan, Surabaya, Sabtu (2/2/2019), Jokowi menyindir salah satu pasangan capres dan cawapres peserta Pilpres 2019 telah menerapkan propaganda ala Rusia, yang menurutnya buruk.

"Problemnya, ada tim sukses yang menyiapkan sebuah propaganda Rusia. Setiap saat selalu mengeluarkan semburan fitnah. Setiap saat selalu mengeluarkan semburan dusta dan hoaks,” ungkap Jokowi.

Serangan Jokowi mengenai propaganda Rusia masuk setelah Prabowo melakukan pidato kebangsaan pada 14 Januari 2019. Bukan soal pidato yang dipermasalahkan, namun Prabowo terekam video berjalan dengan pria asing di arena pidato kebangsaan.

Lelaki asing itu diduga konsultan politik asal Amerika Serikat Rob Allyn, Wakil Duta Besar Rusia untuk Indonesia, hingga pengusaha Rusia Ariel Israilov. Belakangan, Kedubes Rusia telah membantah pria tersebut merupakan pegawai mereka di Indonesia.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI