Mencari Dalang Penyebar Isu Kiamat di Ponorogo

Bangun Santoso Suara.Com
Jum'at, 15 Maret 2019 | 08:43 WIB
Mencari Dalang Penyebar Isu Kiamat di Ponorogo
Padepokan Gunung Pengging di Desa Watu Bonang Badegan, Ponorogo, Jawa Timur. [Beritajatim]

Suara.com - Polres Ponorogo mengirimkan anggotanya ke pondok pesantren yang ada di Desa Sukosari, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang. Itu dilakukan untuk mencari sosok Katimun, pendiri padepokan Gunung Pengging, Desa Watu Bonang, Badegan, Kabupaten Ponorogo

Katimun inilah yang diduga pertama kali mengajak warga desa lainnya untuk pergi ke Malang.

"Kami ingin menggali informasi dari Katimun secara langsung," kata Kapolres Ponorogo Radiant, seperti dilansir Beritajatim.com, Kamis (14/3/2019).

Radiant mengungkapkan hasil investigasi anggotanya di Desa Watu Bonang, Katimun diketahui sebagai tokoh agama di desanya. Dia juga sebagai pengajar agama di padepokannya. Selama ini ajaran yang disampaikan tidak ada yang menyimpang.

Oleh sebab itu, belum bisa dipastikan perginya sejumlah warga desa watu bonang tersebut karena isu kiamat atau ingin menuntut ilmu di pondok.

"Kita tunggu saja nanti hasilnya seperti apa," katanya.

sebelumnya Polres Ponorogo terus menindak lanjuti kabar tentang 52 warga Desa Watu Bonang, Kecamatan Badegan, Kabupaten Ponorogo yang pergi dari desanya.

Mereka dimungkinkan meninggalkan desa sejak sebulan lalu, hingga rombongan terakhir pada Sabtu (9/3/2019). Mereka pergi ke salah satu pondok pesantren di Kecamatan Kesambon, Kabupaten Malang.

"Kami intinya memang membenarkan sebagian warga Desa Watu Bonang pergi ke salah satu pondok pesantren di Malang," kata Kapolres.

Baca Juga: 99 Hari Disandera di Yaman, Satu Mahasiswa Asal Indonesia Akhirnya Bebas

Namun informasi dari Malang, warga Ponorogo yang ada di Pondok tersebut berjumlah 42 orang. Sedangkan kalau dari Ponorogo yang berangkat 52 orang.

"Ini masih akan dikonfirmasi kebenarannya. Apakah 52 orang itu semuanya pergi ke Malang atau tidak," katanya.

Sejak kasus ini mencuat, pihaknya inten berkordinasi dengan Polres Batu. Informasi yang beredar, banyak yang tidak benar. Dia mencontohkan ada bahasa kiamat, pedang, foto dan yang lainnya itu tidak benar. Memang ada foto yang terjual tetapi harganya juga masih wajar.

"Masyarakat itu tahunya dari kordinator di Desa Watu Bonang bernama Katimun. Bukan dari Pondok Pesantrennya yang di Malang," ujar Kapolres.

Apa Kata Bupati Ponorogo?

Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni menanggapi soal heboh kiamat di Desa Watu Bonang. (Beritajatim)
Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni menanggapi soal heboh kiamat di Desa Watu Bonang. (Beritajatim)

Sementara itu, Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni mengakui ada warganya yang eksodus ke Kabupaten Malang. Namun ia belum bisa memastikan jumlahnya, karena ada selisih antara data dari perangkat Desa Watu Bonang dengan data yang dirilis Polres Batu, Malang.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI