Benarkan MRT Hasil Jasa Politik Jokowi dan Ahok? Begini Sejarah Lengkap MRT

Senin, 25 Maret 2019 | 07:05 WIB
Benarkan MRT Hasil Jasa Politik Jokowi dan Ahok? Begini Sejarah Lengkap MRT
Presiden Joko Widodo menyapa warga dalam acara Peresmian MRT Jakarta, di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (24/3). [Suara.com/Muhaimin A Untung]

Belum cukup penjelaskan resmi MRT Jakarta itu, Marco Kusumawijaya membagikan berbagai sumber seluk belum MRT Jakarta lewat Twitternya, @mkusumawijaya, Minggu malam. Dia mengatakan agar masyarakat tidak langsung percaya dengan klaim Jokowi.

"SEJARAH MRT di dinding FB saya makin lengkap karena ada beberapa update yang saya tambahkan dari sumber-sumber netizen lain. SIlakan, bagi yang tak mau tertipu hoaks," kata Marco.

Seorang netizen, Mukti Andriyanto berbagi data di akun Facebooknya soal kronologi proyek MRT, lengkap dengan daftar lelangnya. Informasi itu juga disebar oleh Marco di akun Facebooknya.

Berikut isi lengkap jabaran Mukti Andriyanto soal sejarah MRT:

Sebagian Data di peroleh dari website Resmi PT. MRT Jakarta, data belum lengkap dan masih akan diupdate dan dipertanyakan kepada pihak yang bisa memberikan jawaban untuk informasi-informasi lanjutannya. Terbuka bagi pihak manapun yang ingin menambahkan atau membrikan kritik dan saran atas kumpulan informasi ini.

1986 – 1995

The study on mass public transportation system in Jakarta:

- Jakarta Urban Transport Program (1986-1987)
- Integrated Transport System Improvement By Railway and Feeder Service (1988-1989).
- Transport Network Planning and Regulation (1989-1992).
- Jakarta Mass Transit System Study (1989-1992)

1990 – 1992

Baca Juga: Jokowi Klaim Sukses Bangun MRT Bareng Ahok, Pengamat: Jokowi Bohong

Penyusunan Masterplan Angkutan Umum Terpadu Jabodetabek tahun 1990-1992 oleh Departemen Perhubungan yang mengusulkan Pola Transportasi Terpadu antara Kereta Api, Light Rail, dan Bus.

1995 – 1996

Basic Design oleh Konsorsium Indonesia-Jepang-Eropa dengan kesimpulan bahwa proyek ini tidak layak dilakukan dengan skema pembiayaan swasta penuh (BOT) karena biaya yang dapat ditutup dengan perolehan tiket hanya sebesar 15 persen.

1999

Revised Basic Design oleh Departemen Perhubungan pada tahun 1999 yang mengusulkan agar proyek ini dibiayai oleh Pemerintah dengan partisipasi swasta yang minimal.

2000

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI