Kedatangan Asmono, pada Minggu pagi itu untuk memastikan kondisi nisan istrinya setelah ada berita perusakan makam tersebar di media massa.
“Hari ini (kemarin) saya nengok ke sini bersama anak saya tetapi nisannya sudah enggak ada. Saya cari di gudang juga tidak ada. Kemungkinan termasuk yang dibakar,” katanya.
![Salib nisan makam Albertus Slamet Sugiardi, warga Kelurahan Purbayan, Kotagede, Yogyakarta, terpaksa dipotong pada bagian atas sehingga menyerupai huruf T, sebagai syarat dimakamkan di kompleks TPU setempat. [Suara.com/Abdus Somad]](https://media.suara.com/pictures/original/2018/12/18/25646-salib-nisan-warga-jogja-dipotong.jpg)
Berdasarkan informasi sumber Harian Jogja, perusakan nisan juga pernah terjadi pada 2017 silam. Namun saat itu yang dirusak bukan nisan yang terbuat dari kayu.
“Tetapi saat itu tidak dilaporkan ke polisi sehingga kabarnya tidak seperti saat ini,” kata sumber Harian Jogja--jaringan Suara.com.
Pada Minggu pagi hingga siang, sejumlah ahli waris yang nisannya dicabut mendatangi Makam RS Bethesda. Selain Asmono, ada juga Trianto yang datang bersama dengan keluarganya.
Dia mendapati nisan milik mertuanya juga rusak. Dia memilih untuk tidak terprovokasi dengan kejadian pencabutan dan perusakan nisan.
Perusakan nisan sebelumnya terjadi di sejumlah Tempat Permakaman Umum (TPU) Kota Magelang, Jawa Tengah, Januari lalu.
Sedikitnya 23 nisan di TPU Giriloyo, TPU Piringan, TPU Malangan, dan TPU Candi Nambangan Kota Magelang. Pelaku yang berinisial FK diringkus.
Dia diketahui pernah menjalani rawat jalan di Rumah Sakit Jiwa dr. Soerojo Kota Magelang pada April 2017.