Menurut Agus Zainal Mubarok, dialog di tataran teologis ini perlu dilanjutkan. Bahkan, bisa diterapkan secara lintas-agama.
“Mudah-mudahan ini menjadi pengertian. Bukan berarti sama dan seragam, tidak. Tapi ada pengertiannya bahwa perbedaannya berada pada titik-titik anu atau pada level anu. Itu yang penting,” imbuhnya yang juga pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jawa Barat.
Kelompok Syiah dan Ahmadiyah kerap menjadi korban peristiwa intoleransi sejak 10 tahun terakhir, menurut SETARA Institute. Kelompok Syiah di Sampang, Jawa Timur, terusir dari rumah mereka sejak 2012 karena konflik berujung kekerasan dari kelompok intoleran. Kelompok Ahmadiyah di Lombok, NTB, juga mengalami hal yang sama sejak 2006.
Acara yang digagas JAI dan IJABI ini diakhiri dengan buka puasa dan salat magrib bersama. Di antara puluhan audiens yang hadir, nampak sejumlah perwakilan kelompok lintas-iman dari Kristen Protestan, Katolik, Kristen Ortodoks, dan Baha’i.