Bule yang Disebut Profesor Ini Pose 2 Jari Dukung Prabowo? Ini Faktanya

Menurut kabar yang telah menyebar, pria itu mengapresiasi upaya pendukung Prabowo melawan kecurangan.
Suara.com - Foto seorang pria bule berpose dua jari tiba-tiba berseliweran di media sosial. Ia disebut-sebut sebagai orang Amerika latin yang kagum pada pendukung Capres nomor urut 2 RI Prabowo Subianto.
Pria dalam foto itu tampak mengenakan kaus jingga berkerah dan memakai kacamata berbingkai hitam. Rambutnya pirang dan berewoknya putih.
Sejumlah warganet meyakininya sebagai Profesor Gabe Bin Abdulah dan mengait-ngaitkannya dengan upaya pendukung Prabowo melawan kecurangan.
"Profesor Gabe Bin Abdulah yang berasal dari Amerika latin ini kagum kepada pendukung Prabowo dikarenakan mereka tidak pernah menyerah dalam melawan kecurangan ini," bunyi keterangan yang menyertai foto itu, yang viral di Facebook dan Twitter sejak pekan lalu.
Padahal, pria tersebut adalah Gabe Logan Newell, pebisnis sekaligus pemrogram ternama asal Amerika Serikat yang akrab disapa 'Gaben'.
Ia juga merupakan CEO Valve Corporation, pengembang dan penerbit permainan komputer Amerika Serikat.

Foto Gaben yang dipakai untuk hoaks diduga diambil dari unggahan perancang gim video Jepang Konami, Hideo Kojima. Unggahan itu dicuitkan pada akhir Oktober tahun lalu.
Pada foto yang asli, Gaben merangkul Hideo Kojima, yang menunjukkan pose ibu jari di sebelahnya.
Pengungkapan fakta di balik hoaks itu juga telah disampaikan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) melalui akun resmi Twitter @TurnBackHoax.
Baca Juga: Bocor, Ini Janji Kang Dedi Jika Pimpin Jawa Barat
"[SALAH] Profesor Gabe Bin Abdulah dari Amerika latin kagum kepada pendukung Prabowo. Pose Gabe Newell tidak terkait dengan pilpres di Indonesia. Versi aslinya, Newell dan Hideo Kojima berfoto bersama sambil berangkulan," tulisnya, Senin (25/6/2019).
Catatan Redaksi:
Artikel ini merupakan bagian dari konten Cek Fakta Suara.com. Dibuat seakurat mungkin dengan sumber sejelas mungkin, namun tidak mesti menjadi rujukan kebenaran yang sesungguhnya (karena masih ada potensi salah informasi). Lebih lengkap mengenai konten Cek Fakta bisa dibaca di laman ini. Pembaca (publik) juga dipersilakan memberi komentar/kritik, baik melalui kolom komentar di setiap konten terkait, mengontak Redaksi Suara.com, atau menyampaikan isu/klaim yang butuh diverifikasi atau diperiksa faktanya melalui email [email protected]