Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, polisi menemukan ada tiga luka tusuk di tubuh korban. Luka tusukan tersebut ditemui di perut, dahi dan tangannya.
"Dilihat dari kondisi fisik korban, dugaan awal itu pembunuhan, karena ada luka tusukan robek diperut, didahi dan ditangan," ujar Kapolres Kendari AKBP Jemi Junaedi.
3. Pelaku Ditangkap dalam Hitungan Jam
Hanya dalam hitungan jam, Satuan Reserse Kriminal Polres Kendari berhasil menangkap pelaku pembunuhan keji terhadap Abu Saila alias Aditya. Pelaku adalah Achfi Suhasim (29) yang tak lain merupakan kawan Abu Saila alias Aditya.
Achfi Suhasim diamankan di sebuah kamar indekos di Jalan Abunawas, Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, Kota Kendari pada Minggu siang sekira pukul 14.45 WITA.

4. Sakit Hati Dibalas Nyawa
Seusai dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, Achfi Suhasim megakui perbuatannya. Ia mengaku alasan membunuh korban lantaran merasa sakit hatis sering dilecehkan oleh korban.
Meski demikian, pihak polisi masih mendalami motif dendam akibat pelecehan yang dilakukan oleh korban terhdap pelaku.
"Motif pelaku membunuh korban karena adanya rasa dendam karena korban pernah melecehkan pelaku selama menjalin pertemanan dan untuk lainnya masih dalam penyidikan," kata Jemi Junaidi.
5. Pelaku Berencana Tusuk Berkali-kali
Achfi Suhasim telah merencanakan untuk melakukan penusukan berulangkali kepada korban. Sebelum bertemu dengan Abu Saila alias Aditya, Achfi Suhasim telah menyiapkan sebilah badik yang digunakan untuk menusuk korban.
Setelah penusukan dilakukan, Achfi Suhasim langsung melarikan diri dengan mengendarai mobil korban. Sementara badik yang digunakan untuk membunuh korban di buang di Teluk Kendari.
Baca Juga: Gantikan Nazar Amien Rais Jalan Kaki Jogja - Jakarta, Lilik Bawa Surat Ini
"Dari keterangan pelaku, dia menghabisi korban di sekitar Jalan Syekh Yusuf tak jauh dari ditemukannya korban saat itu. Setelah menghabisi nyawa korban, pelaku lalu melarikan diri dan membawa kendaraan korban ke Benubenua Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari. Kalau dilihat dari kronologi termasuk pembunuhan berencana,” kata Jemi Junaidi.