"Saya tidak mau hanya kerja, tapi nomor satu ada gagasan. Yang kedua, ada narasi. Baru setelah ada gagasan, ada narasi, baru ada karya. Bahaya betul kalau ada karya, karya, karya, tanpa narasi, tanpa gagasan," jelas Anies Baswedan.
Contoh yang ia berikan yakni kinerja dalam aspek tranportasi. Sebagai gagasan, Anies Baswedan menentukan terlebih dahulu alat tranportasi yang dimiliki oleh hampir setiap orang.
"Mayoritas akan menjawab sepeda motor. Bukan. Alat transportasi yang dimiliki semua orang adalah kaki. Karena itu, yang harus dibangun dibangun pertama adalah untuk kaki (trotoar -red). Ini gagasan," ujar Anies Baswedan.
Untuk itu, ia mengutamakan fasilitas tranportasi bagi pejalan kaki, lalu untuk kendaraan bebas emisi, kendaraan umum, dan yang terakhir kendaraan pribadi.