Anies menegaskan, tidak ingin memberikan hal serupa ke gubernur Jakarta selanjutnya.
"Karena saya menerima warisan nih, sistem ini. Saya tidak ingin meninggalkan sistem ini untuk gubernur berikutnya," kata dia.
Sikap Ahok

Era kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terbilang sangat ketat dan fokus pada pelayanan publik. Termasuk saat menemukan anggaran aneh dalam RAPBD DKI Jakarta.
Ahok langsung mencoret dokumen rancangan APBD tahun 2015. Persisnya pada dokumen program "Sosialisasi SK Gubernur DKI" yang diajukan DPRD senilai Rp 8,8 triliun.
Saat itu BTP mencoret dan menulis "pemahaman nenek lu".
"Sewaktu gue lihat, apa-apaan nih! Gue kasih lingkaran terus tulis 'pemahaman nenek Lu!'. Apa yang mau disosialisasi dari SK Gubernur? Tinggal dilihat doang, makanya gue tulis 'Nenek lu!' di lingkaran. Balikin. Sudah baca 'nenek lu!' tersinggung kali mereka," ucap Ahok pada Selasa (3/3/2015).
Tulisan itu pula yang meruncingkan perseteruan pemprov yang kala itu dipimpin Ahok dengan sebagian besar anggota dewan.
Baca Juga: Sistem Anggaran Buatan Ahok Masih Andalkan Manusia, Anies: Ini Akan Diubah