Glenn Greenwald, Co-Founder The Intercept—medi alternatif yang dulu memublikasikan banyak dokumen bocoran dari Edward Snowden—juga mengkritik media-media massa yang berbasis di AS karena tak menyebut peristiwa di Bolivia sebagai kudeta.
"Saya pikir itu luar biasa, bahwa media AS secara eksplisit menolak menyebutnya kudeta,” kata Greenwald, Jumat (15/11/2019).
“Itu hanya menunjukkan bagaimana dalam wacana AS, 'demokrasi' berarti menempatkan seorang pemimpin di tempat yang melayani kepentingan AS. Sementara 'tirani' atau 'kediktatoran' berarti seorang pemimpin—bahkan jika mereka dipilih secara demokratis--yang menolak melayani kepentingan AS."
Arus balik Sosialisme Amerika Latin
Keberadaan Evo Morales dalam pengasingan di Meksiko, menandai berakhirnya era kemajuan politik dan ekonomi di Bolivia.
Dalam laporan Elise Swain, jurnalis The Intercept, disebutkan Morales adalah orang pertama pribumi di Amerika pada era modern yang mampu menjadi presiden.
Morales menjadi presiden seiring dengan gelombang pasang kaum populis kiri di Amerika Latin pada tahun 2006.
Ketika itu, Movimiento al Socialisme Mobiliva—Partai MAS—berhasil memenangkan pemilu ketika arus politik Amerika Latin bergerak ke arah Kiri setelah berakhirnya era Perang Dingin.
Sebagai bagian dari "gelombang merah muda," 14 tahun kekuasaan Morales secara statistik memberikan keuntungan ekonomi bagi banyak orang Bolivia.
Baca Juga: Dihujani Protes, Presiden Bolivia Evo Morales Mengundurkan Diri
Pada 2017, kelas menengah Bolivia telah tumbuh secara dramatis, dan negara dengan sekitar 11 juta orang memiliki tingkat pertumbuhan tertinggi di kawasan itu.