Suara.com - PCINU Amerika Akhmad Sahal alias Gus Sahal turut mengomentari pencalonan putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wali kota Solo. Ia menilai, pencalonan tersebut tak elok.
Melalui jejaring Twitter pribadinya @sahal_AS, Gus Sahal mulanya menanggapi pemberitaan mengenai Iriana Jokowi dan Selvi Ananda yang turut melepas Gibran untuk mendaftarkan diri ke kantor DPD PDIP Jawa Tengah.
Gus Sahal memberikan komentar singkat, "Sangat gak elok. Sangat ga pantas," tulisnya, seperti dikutip Suara.com, Kamis (12/12/2019).
Cuitan tersebut seketika memantik tanggapan warganet. Tak sedikit dari mereka yang mempertanyakan tanggapan Gus Sahal.
Seperti pemilik akun @jasselynimb3 yang melontarkan pertanyaan kepada Gus Sahal. Menurutnya, pencalonan Gibran adalah hal yang wajar, terlebih sosok putra sulung Jokowi itu berintegritas menjadi pemimpin.
"Apa memang tidak diperbolehkan Om? Dari segi etika atau ada dasar undang-undangnya. Kalau dari segi etika,.. Memang dilema. Di satu sisi takut omongan orang. Di sisi lain.. Kalau seseorang capable, berintegritas dan punya hati melayani kenapa tidak?. Daripada diberikan ke orang yang salah," tulis @jasselynimb3.
Mendapat respons seperti itu, Gus Sahal menimpali. Ia menilai pencalonan Gibran memang tidak melanggar aturan, namun tetap tak elok.
Bagi Gus Sahal, pencalonan Gibran terkesan aji mumpung lantaran mendompleng jabatan sang ayah, Jokowi yang notabene menjadi orang nomor satu di Indonesia.
"Dari segi aturan ga ada yang dilanggar. Tapi menurutku tetep ga patut, buat Girban maupun Jokowi. Kesannya aji mupung, aji ndompleng," balas Gus Sahal.
Baca Juga: Kereta Barang Anjlok di Blora, Jadwal KAI Tujuan Surabaya Tetap Normal

Untuk diketahui, Gibran Rakabuming Raka, sudah resmi menjadi bakal calon (balon) wali kota Solo dari PDI Perjuangan pada Pilkada 2020 mendatang.
Dikutip dari Solopos.com - jaringan Suara.com, kepastian ini diperoleh setelah Gibran mendaftar di Kantor DPD PDIP Jateng atau yang kondang dengan sebutan Panti Marhaen, Kota Semarang, Jateng.
Gibran datang ke Panti Marhaen didampingi Habib Hasan Mulachela dan para sukarelawannya.