Jakarta Oh Jakarta: Tutup 2019 dengan Kenangan, 2020 Dibuka Pakai Genangan

Reza Gunadha Suara.Com
Rabu, 01 Januari 2020 | 21:56 WIB
Jakarta Oh Jakarta: Tutup 2019 dengan Kenangan, 2020 Dibuka Pakai Genangan
Banjir merendam Pasar Cipulir, Jakarta Selatan, Rabu (1/1). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketika warga Jakarta baru saja menutup tahun 2019 dengan ribuan kenangan, hari pertama 2020, Rabu (1/1), mereka justru disambut genangan.

Curah hujan sangat tinggi sejak malam pergantian tahun, Selasa (31/12), membuat wilayah Jakarta dan sekitarnya dihantam banjir.

Sejak Selasa malam sampai Rabu dini hari, curah hujan yang sangat lebat, mencapai lebih dari 300 mm.

Di daerah Halim, curah hujan mencapai rekor tertinggi, yaitu mencapai 377 mm. Kemudian di daerah sekitar TMII curah hujan mencaai 350 mm.

"Sementara di sekitar Jati Asih 270 mm," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo.

Sebagai perbandingan, BMKG mencatat intensitas curah hujan saat Jakarta mengalami banjir besar di antaranya pada 1996 mencapai 216 mm per hari.

Pada 2002 mencapai 168 mm per hari; 2007 mencapai 340 mm per hari; 2013 mencapai 100 mm per hari; 2015 mencapai 277 mm per hari; dan 2016 mencapai 100-150 mm per hari.

BNPB meningkatkan koordinasi dengan sejumlah pihak sekaligus bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI dalam menyiapkan langkah-langkah kesiapsiagaan dan penanganan menyusul sejumlah daerah mengalami banjir.

Berdasarkan data BMKG, permukaan air laut berada di ketinggian 184 cm, padahal normalnya di bawah 160 cm, sehingga sebagian air yang ada di darat tidak bisa mengalir dengan lancar ke laut.

Baca Juga: Sempat Lumpuh karena Banjir Jakarta, Bandara Halim Besok Beroperasi Normal

Untuk penanganan bencana tersebut, Doni menuturkan BNPB sudah berkoordinasi dengan Mabes TNI dan Mabes Polri, dibantu Badan SAR Nasional, serta sejumlah relawan, termasuk Palang Merah Indonesia (PMI).

Banjir pada 1 Januari 2020 di wilayah Jakarta dan sekitarnya menyebabkan korban, kerusakan, dan kerugian harta benda.

BNPB mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah yang potensi banjir akan meningkat, agar evakuasi ke tempat aman terlebih dahulu.

Sampai  pekan depan

Kepala Pusat Meteorologi Publik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Fachri Radjab mengatakan potensi hujan rendah dan lebat masih ada sampai sepekan ke depan.

"Dan yang perlu kita cermati saat ini adalah bahwa ini Jabodetabek belum memasuki puncak musim hujan. Jadi kita masih awal. BMKG akan menginformasikan 'warning' (peringatan) itu tiga jam sebelum kejadian, seperti halnya kami infokan ke masyarakat," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI