Suara.com - Kasus pemerkosaan oleh Reynhard Sinaga terhadap 48 orang di Inggris yang membuat geger tersebut, ternyata memicu persoalan lain.
Seorang pria yang namanya hampir sama, Reinhart Sinaga, menjadi bahan hinaan di media sosial Twitter.
Sejumlah warganet ramai melontarkan hinaan dan dan cacian ke akun Twitter milik Reinhart, yakni @reinhart_sinaga.
Padahal, Reinhart Sinaga berbeda dengan pelaku pelcehan seksual di Inggris, Reynhard Sinaga.
Melalui akun Twitternya, Selasa (7/1/2020), Reinhart mengaku namanya kini tercemar gara-gara kasus pelecehan seksual Reynhard Sinaga di Inggris.
"NKCTHI = Namaku Kini Citranya Tercemar Hingga se-Indonesia," tulisnya.
Pada Kamis (9/1/2020), cercaan terhadap Reinhart sudah mulai mereda. Sejumlah warganet yang sebelumnya memaki Reinhart juga sudah menghapus kicauannya.
Diberitakan sebelumnya, Reynhard Sinaga—warga negara Indonesia—divonis penjara seumur hidup oleh pengadilan Manchester, Inggris, atas 159 kasus perkosaan dan serangan seksual terhadap 48 pria.
Ia mengincar pria-pria yang tengah mabuk ataupun tersesat di kawasan tempat tinggalnya.
Baca Juga: Reynhard Sinaga Memerkosa dengan Anal Seks, Ini Dampaknya Bagi Kesehatan
Reynhard Sinaga, dihukum seumur hidup oleh Pengadilan Manchester, Inggris, setelah terbukti bersalah atas 159 kasus perkosaaan dan serangan seksual terhadap 48 pria di Inggris dalam rentang waktu 1 Januari 2015 hingga 2 Juni 2017.
Jaksa penuntut, Ian Rushton bahkan menyebut Reynhard sebagai pemerkosa dengan korban terbanyak dalam sejarah hukum Inggris.
Namun, pihak kepolisian memperkirakan jumlah korban bisa mencapai 190 orang. Hal ini berdasarkan bukti video yang dimiliki Reynhard.
Reynhard diketahui merekam adegan pemerkosaan dengan para korban yang tidak sadarkan diri di apartemennya di kota Manchester dengan menggunakan ponselnya.
Lelaki berusia 36 tahun ini mengajak korban-korbannya ke tempat tinggalnya dan membius mereka dengan minuman beralkohol yang sudah dicampur dengan obat yang diduga adalah GHB (gamma hydroxybutyrate).
Menurut laporan kepolisian, Reynhard yang telah menetap di Inggris sejak tahun 2007 mencari korbannya yang tengah mabuk atau tampak tersesat di seputar tempat tinggalnya, di pusat kota Manchester.