Dokter Tewas Kelelahan, Parpol: Ini Teladan untuk Pekerja Medis Lain

Kamis, 13 Februari 2020 | 19:39 WIB
Dokter Tewas Kelelahan, Parpol: Ini Teladan untuk Pekerja Medis Lain
ilustrasi dokter dan perawat [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kematian dokter berusia 51 tahun memantik murka publik ketika Partai Komunis China Jiangsu menjadikannya sebagai teladan bagi petugas medis lain.

Seperti disadur Suara.com dari World of Buzz, Kamis (13/2/2020), pernyataan kontroversial tersebut keluar dari mulut sekretaris partai politik itu.

Pernyataan tersebut menuai kecaman lantaran dokter bernama Xu Hui itu meregang nyawa gara-gara kelelahan usai bekerja tanpa henti selama 18 hari.

Dalam pernyataan lain yang dirilis pada Senin 12 Februari silam, dokter tersebut dipuji karena memberikan contoh betapa berdedikasinya dia terhadap pekerjaan.

Menurut laman Shanghaiist, dokter yang tewas pada 7 Februari kemarin, bernama Xu Hui. Dia adalah wakil direktur terhormat Rumah Sakit Pengobatan Tradisional China Nanjing.

Sejak politisi tersebut membuat pernyataan tentang kematian Xu, pengguna Twitter mengamuk dan mempertanyakan jenis sistem medis yang mendorong dokter untuk bunuh diri saat bekerja.

Salah satu pengguna Twitter yang protes yakni pemilik akun @JiayangFan. Menurut dia, Xu Hui mesti dipuji pengorbanannya, bukan malah menjadi teladan.

"Tidak, bukan teladan. Dokter Xu Hui jelas harus dipuji atas pengorbanannya tetapi bekerja 18 hari berturut-turut bukanlah teladan. Menjadi bagian dari sistem perawatan kesehatan yang menekan dokter untuk bekerja pada jam yang tidak manusiawi seperti itu harus mengundang refleksi kritis lebih dari yang lain," cuit pengguna akun @JiayangFan.

Warganet lainnya juga memiliki pemikiran yang sama. Mereka beramai-ramai menyindir pernyataan parpol tersebut.

Baca Juga: Virus Corona Disebut Bisa Sembuh Lewat Rukiah, Menag: Tanya Pak Menkes Saja

“Jadi panutannya adalah mati? Anda akan kehilangan semua petugas medis dengan sangat cepat seperti itu," ujar seorang warganet.

“Siapa pun yang bekerja membanting tulang itu baik untuk siapa pun termasuk diri mereka sendiri di beberapa titik. Saya mengagumi dedikasinya tetapi saya berharap dia bekerja di lingkungan di mana karyawan dijaga juga. Mereka memiliki peluang yang lebih baik untuk tetap sehat untuk merawat lebih banyak orang," terang warganet lainnya.

"Panutan? Apakah kamu bercanda? Dia mati sia-sia! Dia bisa saja hidup untuk menyelamatkan lebih banyak orang,” jelas warganet lain.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI