Peneliti: Puluhan Ribu Kasus Covid-19 Tak Terdeteksi di Indonesia

Kamis, 26 Maret 2020 | 15:35 WIB
Peneliti: Puluhan Ribu Kasus Covid-19 Tak Terdeteksi di Indonesia
Ilustrasi tes corona. [Shutterstock]

Suara.com - Pada Senin (23/3/2020), London School of Hygiene And Tropical Medicine memprediksi bahwa sebenarnya Indonesia memiliki puluhan ribu kasus corona yang tidak terdeteksi.

Mengalihbahasakan dari The Guardian, para peneliti itu mengasumiskan bahwa kasus yang sudah dikonfirmasi di Indonesia yakni 790 per Rabu (25/3/2020) adalah hanya dua persen dari kasus sebenarnya.

Artinya, ada lebih dari 30 ribuan kasus Covid-19 di Indonesia namun belum terdeteksi. Prediksi tersebut menurut The Guardian, didukung oleh berbagai alasan, antara lain:

Respon Terlambat dan Tes Minim

Rapid test virus corona. (Suara.com/Emi)
Rapid test virus corona. (Suara.com/Emi)

Sejauh ini, pemerintah telah melakukan tes pada 2.863 orang. Jumlah tes tersebut masih jauh dari angka demografi di Indonesia yang mencapai 264 juta jiwa.

Tak hanya tes yang minim, respon terlambat pemerintah juga berisiko menaikkan angka kasus tersembunyi.

Kelambatan merespon virus corona bisa terlihat ketika negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura sudah mulai bergerak sejak Februari. Sementara Indonesia melakukan tindakan responsif pada bulan Maret.

Sebelumnya, penelitian Harvard juga sempat menyatakan, bahwa ada kemungkinan virus corona tak terdeteksi muncul di Indonesia. Namun saat itu penelitian tersebut tidak digubris oleh Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto.

BACA: Penjelasan Ilmuwan Harvard soal Hasil Studi Ada 5 Kasus Corona di Indonesia

Baca Juga: Gadis 21 Tahun Asal Inggris Meninggal Akibat Covid-19 Tanpa Penyakit Bawaan

Fasilitas Kesehatan

Akses ke layanan kesehatan berkualitas terbatas di hanya di provinsi. Analis Reuters menunjukkan, bahwa sistem kesehatan Indonesia secara signifikan kurang memiliki sumber daya yang baik dibandingkan dengan Italia atau Korea Selatan (negara dengan wabah besar).

Menurut data Kementerian Kesehatan, Indonesia memiliki 321.544 tempat tidur rumah sakit. Maka perbandingannya, yaitu hanya ada 12 tempat tidur untuk 10.000 orang.

Data WHO pada 2017 juga menunjukkan, Indonesia hanya memiliki sumber daya dokter yang masih minim. Perbandingan antara dokter dan pasien mencapai 4:10.000 atau setiap dokter menanggung 2.500 orang.

Tak hanya soal sumber daya, The Guardian juga mencatat peralatan medis di Indonesia masih kurang. Bahkan para tenaga medis menggunakan jas hujan untuk menggantikan hazmat.

Sudah Menyebar ke Daerah

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI