Singkat cerita, pukul 08.00 paginya, jenazah sang ibu dimakamkan di pemakaman San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat dengan prosedur pemakaman jenazah covid-19 dan hanya disaksikan istri dan seorang pendeta yang mendoakan.
"Esok harinya, istri saya menangis, memohon agar saya dapat berjuang melawan penyakit ini. Dia mengatakan tak akan sanggup lagi kalau harus menguburkan lagi orang yang dia kasihi. Hati saya hancur mendengarnya, sekaligus mendorong saya untuk harus bangkit dan melawan virus ini," tuturnya.
Tanggal 30 Maret 2020, dari dalam kamar dia kembali mendapatkan kabar buruk. Hasil tes swab terbit: dia dan sang istri positif Covid-19.
"Istri saya sendiri tidak mengalami demam sama sekali. Jadi dia masih bisa beraktivitas di rumah menyiapkan banyak hal-hal untuk mendukung pemulihan saya. Kami beruntung, hasil tes swab anak, negatif," lanjutnya.
Sejak dinyatakan positif, konsumsi vitaminnya semakin ditambah. Simon menyebut dirinya bisa minum vitamin hingga 2000 miligram setiap hari, minum air putih lebih dari 3 liter per hari, dan minum rebusan daun sirih merah.
"Kalau malam itu, tenggorokan rasanya sangat-sangat kering seperti rasanya mau retak saja. Jadi setiap terbangun, saya minum 1 atau 2 teguk air untuk membasahi tenggorokan. Selama demam, badan rasanya patah-patah, linu di setiap sendi. Saya lawan dengan terus meminum semua vitamin-vitamin," ungkap Simon.
Untuk mengobati psikisnya, agar tidak stres yang menyerang imunitas, Simon memutuskan untuk berhenti menonton televisi dan membaca berita mengenai pandemi virus corona COVID-19. Tak lupa, dia selalu berdoa meminta kesembuhan.
"Saya berhenti menonton televisi, mendengar berita-berita yang menakutkan dan menyedihkan tentang covid-19. Saya ingin berkonsentrasi dengan usaha pemulihan saya dengan optimistis," tegasnya.
1 April 2020, berkat kedisiplinan itu, Simon tidak lagi merasakan demam, tubuhnya mulai membaik.
Baca Juga: Kabar Baik! NBA Beri Sinyal Kembali Mulai Kompetisi pada Mei
"Tubuh saya mulai recovery. Saya terus menerus minum vitamin dan tidak lupa berjemur dari jam 9 pagi sampai jam 10. Sedikit demi sedikit badan saya semakin pulih," ucap Simon.
Hari Senin, 6 April, Simon dan istri pertama kalinya keluar rumah untuk melakukan swab test di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat. Satu hari kemudian, mereka dinyatakan negatif dan sembuh dari virus corona.
"Terima kasih Tuhan saya bisa melewati masa-masa kritis. Terima kasih luar biasa buat istri saya yg di dalam kesedihannya terus memberi yang terbaik buat saya dan mengurus keperluan-keperluan saya, I love you so much!" kata Simon.
Simon berpesan, bagi siapa pun yang terinfeksi virus corona harus percaya bahwa kesembuhan pasti akan datang kalau disiplin menjaga hidup sehat, menjauhi pikiran negatif, dan terus berdoa.
Selain itu, dia juga meminta sebisa mungkin tetap di rumah saja untuk memutus rantai penyebaran virus corona, karena istrinya dinyatakan positif meski tanpa gejala alias Orang Tanpa Gejala (OTG).