Sementara itu, wakil kepala staf presiden Oswald Baboke membela presiden.
"Waktu Presiden tidak dapat diimprovisasi dan tidak dapat dijabawkan," tulis Baboke melalui media.
Sejauh ini Menteri Kesehatan Anak Muda Kamerun Malachie Manaouda telah menjadi orang utama untuk mengatasi virus corona.
Namun hal ini tak menyurutkan kritik kepada pemerintah, terutama sejak terjadi lonjakan kasus dari 142 menjadi 658 dalam seminggu.
"Komunikai pemerintah lemah, responsnya terlambat, dan beberapa hal tidak dipersiapkan dengan baik," kata Stephane M'Bafou, seorang konsultan manajemen publik dan pemerintahan.
Senada dengan M'Bafou, ekonom Albert Ze mengatakan, "Jelas ada kurangnya koordinasi".
Sementara itu, pada 13 Maret Perdana Menteri Joseph Dion Ngute mengumumkan langkah-langkah seperti menutup perbatasan dan larangan unjuk rasa, yang telah diperpanjang.
Ngute juga mengumumkan telah mengeluarkan dana solidaritas senilai satu miliar franc CFA (1,5 juta euro / $ 1,65 juta).
Namun kritik tetap terjadi dengan isu bahwa respons pemeritnah tersebut tidak cukup jauh.
Baca Juga: Komnas HAM Minta Rencana Pengesahan RKUHP di Tengah Pandemi Corona Ditunda
"Kita harus segera mengumumkan jam malam, mengisolasi kota-kota di mana kasus-kasus dikonfirmasi dan bergerak ke arah pembatasan umum terlepas dari biaya sosial-ekonomi," kata M'Bafou.