Sempat ditanggapi Gus Miftah
Pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah menanggapi ceramah ustaz yang menyebut onani tak membatalkan puasa. Pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta itu mengaku tak sepaham dengan pendapat tersebut.
Namun pada Selasa (28/4/2020), Gus Miftah membuat video yang isinya menyayangkan sikap warganet yang justru menjadikan unggahannya sebagai ajang caci maki.
"Video ini saya posting waktu itu karena saya berharap ada diskusi yang menarik, diskusi yang ilmiah, diskusi yang produktif. Tapi respon yang kemudian muncul adalah justru sebaliknya, adanya debat kusir, saling mencaci, saling menghujat dan mengarah ke (urusan) personal," kata Gus Miftah.
Ia juga menegaskan bahwa unggahan yang saat ini telah ia hapus itu, sama sekali bukan hasil suntingannya.
"Postingan ini berawal dari banyaknya pertanyaan ke saya, baik via DM maupun WA, yang mempertanyakan tentang video ini. Wallahualam apakah video ini editan atau apa, saya tidak tahu. Yang jelas itu bukan editan saya," katanya.
Ia pun meminta maaf karena merasa bahwa unggahan tersebut menimbulkan kegaduhan. "Saya menyadari ini menimbulkan kegaduhan dan saya katakan saya salah. Salahnya di mana? Karena menimbulkan kegaduhan," tuturnya.
Pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji itu lantas meminta agar warganet berhenti melontarkan caci maki. "Stop caci maki, stop menghujat, supaya puasa kita diterima oleh Allah SWT," kata Gus Miftah.
CATATAN REDAKSI: Artikel ini telah mengalami revisi pada judul dan isi berita.
Baca Juga: Persija Sudah Kumpulkan Rp 310 Juta dari Program Satu Hati Lawan Corona