Beda dengan Pemerintah, Reuters: 2.200 Orang Meninggal Bergejala Corona

Selasa, 28 April 2020 | 16:49 WIB
Beda dengan Pemerintah, Reuters: 2.200 Orang Meninggal Bergejala Corona
ILUSTRASI - Petugas menurunkan peti jenazah pasien suspect Corona dengan menggunakan tali tambang di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat, Kamis (26/3). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Wiku menjelaskan, sebanyak 19.897 orang yang diduga terinfeksi virus corona di Indonesia belum menjalani tes, lantaran panjangnya antrean spesimen di laboratorium.

Keterlambatan itu membuat banyak dari pasien PDP lebih dulu meninggal sebelum menjalani tes atau sebelum sampel tes milik mereka dianalisis.

"Apabila mereka (laboratorium) memiliki ratusan atau ribuan sampel yang perlu diuji, mana yang akan diprioritaskan? Tentu sampel tes orang-orang yang masih hidup," jelas Wiku.

Merujuk data Worldometers, Selasa (28/4/2020), kasus positif virus Corona di Indonesia berjumlah 9.096 orang, dengan jumlah kematian mencapai 765 jiwa.

Rendahnya tes masal covid-19 di Indonesia membuat pemerintahan Presiden Joko Widodo disorot.

Para ilmuwan, aktivis bahkan pemerintah negeri tetangga seperti Australia menduga pemerintah telah sengaja menutup-tutupi data sebenarnya.

“Tingkat infeksi dan kematian sebenarnya lebih tinggi daripada data yang dilaporkan secara resmi," kata Dr Iwan Ariawan, seorang ahli epidemiologi dari Universitas Indonesia.

"Karena tes kami masih sangat rendah dibandingkan dengan populasi,” tambahnya, mengakui.

Baca Juga: IRT Positif Corona di Karanganyar Meninggal, Dikubur Tengah Malam

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI