Brasil sudah mulai memindahkan sekitar 60 narapidana jadi tahanan rumah.
Sementara Peru mengatakan sedang merencanakan pemberian amnesti kepada narapidana yang paling rentan.
Namun hingga kini El Salvador belum melakukan apa-apa, padahal mereka adalah negara dengan jumlah narapidana per kapita tertinggi di dunia sesudah Amerika Serikat.
![Kondisi para napi di penjara Izalco, barat lau San Salvador, Minggu (26/4/2020). [AFP/Dok. Humas Pemerintah El Salvador]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/04/29/92644-sel-penjara-di-el-salvador.jpg)
Kekerasan Antar Geng
Selama puluhan tahun, El Salvador dilanda persoalan kekerasan antar geng dan penjara mereka kewalahan.
Kelompok geng kriminal seperti MS-13 dan 18th Street masih mengendalikan sebagian besar wilayah di El Salvador.
Bedasarkan data World Bank pada 2015, tingkat pembunuhan di El Salvador meningkat menjadi 105 per 100.000 orang. Dua tahun kemudian angka itu turun di bawah 62 per 100.000 orang.
Menurunnya angka pembunuhan di El Salvador setelah Presiden Nayib Bukele berkuasa sejak Juni lalu.
Namun, dalam beberapa hari terakhir ini, lebih dari 70 orang terbunuh. Laporan intelijen El Salvador aksi pembunuhan itu 'dipesan' dari anggota geng di dalam penjara.
Baca Juga: Warga Situbondo Geger, Benda Jatuh dari Langit Timpa Rumah, Ternyata...
Sejak menjabat Juni lalu, Bukele telah memperkenalkan langkah-langkah yang lebih keras di dalam penjara yang menahan anggota geng.