Kelompok geng kriminal seperti MS-13 dan 18th Street masih mengendalikan sebagian besar wilayah di El Salvador.
Bedasarkan data World Bank pada 2015, tingkat pembunuhan di El Salvador meningkat menjadi 105 per 100.000 orang. Dua tahun kemudian angka itu turun di bawah 62 per 100.000 orang.
Menurunnya angka pembunuhan di El Salvador setelah Presiden Nayib Bukele berkuasa sejak Juni lalu.
Namun, dalam beberapa hari terakhir ini, lebih dari 70 orang terbunuh. Laporan intelijen El Salvador aksi pembunuhan itu 'dipesan' dari anggota geng di dalam penjara.
Sejak menjabat Juni lalu, Bukele telah memperkenalkan langkah-langkah yang lebih keras di dalam penjara yang menahan anggota geng.
Langkah-langkah tersebut termasuk, mengunci narapidana di sel mereka sepanjang hari dan hanya memperbolehkan mereka keluar selama satu jam.
Selain itu, memblokir sinyal ponsel dan wifi serta mencampuradukkan penjara sehingga satu geng dengan geng lainnya bercampur.
![Kondisi para napi di penjara Izalco, barat lau San Salvador, Minggu (26/4/2020). [AFP/Dok. Humas Pemerintah El Salvador]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/04/29/90136-sel-penjara-di-el-salvador.jpg)
Lonjakan pembunuhan selama akhir pekan mendorongnya untuk semakin memperkuat langkah-langkah itu.
"Kami akan menghentikan pembunuhan. Saya berjanji," cuit Presiden El Salvador Nayib Bukele.
Baca Juga: Warga Situbondo Geger, Benda Jatuh dari Langit Timpa Rumah, Ternyata...