Investigasi Covid-19 di Timur Tengah: Virus Corona Menyebar Lewat Udara

Rabu, 06 Mei 2020 | 03:53 WIB
Investigasi Covid-19 di Timur Tengah: Virus Corona Menyebar Lewat Udara
Ilustrasi. Penyebaran virus corona Covid-19 lewat udara melalui maskapai penerbangan di Timur Tengah. [BBC]

Tanggal 20 Februari, seorang perempuan Lebanon berumur 41 tahun kembali setelah melakukan ibadah haji di Qom. Dia terbang dari Teheran dengan penerbangan Mahan Air W5112 ke Beirut, ibu kota Libanon. Dia dilaporkan menjadi kasus terkonfirmasi pertama Lebanon keesokan harinya.

Meskipun telah terjadi sejumlah kasus yang menimbulkan kemarahan di kedua negara, Mahan Air tetap beroperasi.

Pemerintah Irak menghentikan penerbangan ke dan dari Iran pada tanggal 20 Februari. Tetapi BBC mengungkapkan paling tidak terjadi 15 penerbangan setelah larangan dikeluarkan. Mereka terbang dengan izin dari pemerintah Irak. Kebanyakan pesawat membawa orang-orang yang melakukan ibadah haji dari Iran ke tempat-tempat suci di Irak.

Lewat sebuah pernyataan kepada BBC, pemerintah Irak menyatakan: Penerbangan ini mendapatkan izin dari Otorita Penerbangan Sipil Irak. Mereka mengatakan penerbangan dari Irak ke Iran tetap akan berlanjut, tetapi diterapkan pembatasan pengunjung dari Iran untuk memasuki Irak.

Beroperasi saat China dan Iran pada titik puncak wabah

Penyelidikan BBC mengungkapkan bahwa saat wabah Covid-19 berada pada puncaknya di China, Mahan Air masih melakukan penerbangan antara Iran dan empat kota besar di China: Beijing, Shanghai, Guangzhou dan Shenzhen.

Iran pasti mengizinkan Mahan Air melanggar larangan terbang dengan China yang mulai diterapkan pada tanggal 31 Januari.

Mahan Air mengunggah sejumlah foto di media sosial China yang memperlihatkan enam penerbangan di antara akhir bulan Januari dan tanggal 20 April untuk membawa bantuan, dan mengidentifikasi empat penerbangan untuk mengungsikan warga Iran di China. Sejumlah penerbangan terakhir kali dilakukan pada tanggal 5 Februari.

Setelah menganalisa data penerbangan dan memeriksa silang dengan pernyataan resmi Mahan Air, penyelidikan BBC mengungkapkan 157 penerbangan dilakukan setelah tanggal tersebut, meskipun terdapat larangan penerbangan Iran dengan China.

Baca Juga: Kisah Kenyo, Sang Juru Cukur Rambut dan Pijat Refleksi Api di Tengah Corona

Sementara berbagai maskapai lain tidak menerbangkan pesawatnya, data penerbangan menunjukkan dari tanggal 31 Januari sampai 20 April, Mahan Air adalah satu-satunya maskapai yang tetap melakukan penerbangan langsung antara Iran dan China.

Mahan Air juga tetap berperan penting dalam menerbangkan penumpang dari Iran ke negara lain pada puncak kasus virus corona di negara tersebut.

Mahan Air juga mengoperasikan 37 penerbangan ke Dubai, 19 penerbangan ke Turki, dan 18 penerbangan lain ke destinasi lainnya termasuk Malaysia dan Thailand.

Ada maskapai lain yang terbang masuk dan keluar Iran pada waktu itu. Tapi Mahan Air adalah satu-satunya yang beroperasi dengan skala sebesar itu.

Staf Mahan dibungkam

BBC mendapatkan bukti bahwa awak kabin dipaksa untuk bungkam tentang peran maskapai dalam penyebaran virus, meskipun hal itu kian mengkhawatirkan.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI