Profil Jenderal Hoegeng, Polisi Jujur yang Disanjung Gus Dur

Kamis, 18 Juni 2020 | 11:08 WIB
Profil Jenderal Hoegeng, Polisi Jujur yang Disanjung Gus Dur
Hoegeng Iman Santoso, mantan Kapolri. (Indonesiamedia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Belakangan ramai kasus seorang pria yang dibekuk aparat kepolisian lantaran mengutip humor Gus Dur tentang tiga polisi jujur. Salah satu polisi yang dianggap jujur itu adalah Jenderal Hoegeng.

Lantas siapakah Jenderal Hoegeng?

Bukan tanpa sebab mantan Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid memberikan pujian kepada Jenderal Hoegeng.

Pasalnya, Jenderal Hoegeng Imam Santoso memang dikenal sebagai sosok teladan, khususnya di kalangan aparat kepolisian.

Ia berhasil menunjukkan moralitas polisi yang jujur dan anti-suap. Karakter Hoegeng inilah yang menjadikan namanya besar sampai sekarang.

Dikutip dari berbagai sumber, beragam kisah menarik muncul dari perjalanan hidup Jenderal Hoegeng. Semenjak kecil, pria kelahiran Pekalongan, 14 Oktober 1921 tersebut dikenal sebagai pria yang beruntung.

Sebab, dia dapat menempuh pendidikan formal bentukan Belanda sebelum kemerdekaan. Tercatat, ia pernah bersekolah di HIS, lalu MULO dan AMS Westers Klasiek. Setelah merampungkan pendidikan menengah, ia pun melanjutkan ke Recht Hoge Schoool Batavia dengan jurusan ilmu hukum.

Sementara pada masa kependudukan Jepang, Jenderal Hoegeng mendapat latihan kemiliteran dan berhasil melanjutkan karier sebagai polisi. Bahkan lantaran karakternya yang tegas, jujur dan berintegritas, ia kemudian diangkat menjadi Kepala Kepolisian Republik Indonesia pada 1968 - 1971.

Kasus Besar yang Ditangani

Baca Juga: Aniaya Polwan Hingga Memar, Sekretaris Kelurahan Ini Ditangkap Polisi

Sebagai pihak berwajib, Jenderal Hoegeng kerap menangani kasus-kasus berat yang mengguncang negara.

Salah satunya yang populer yakni tentang kasus Sum Kuning, penjual telur ayam asal Godean, Yogyakarta yang diduga diperkosa oleh anak pejabat. Jenderal Hoegeng disebut mati-matian berusaha membongkar kasus yang menyeret elite tersebut.

Bahkan ia sengaja membentuk tim khusus yang bertugas mengusut tuntas kasus Sum Kuning. Namun perjuangannya berakhir pahit lantaran Jenderal Hoegeng tak kuasa melawan penguasa yang menyembunyikan kebenaran di balik kasus tersebut.

Selain kasus itu, Hoegeng juga menunjukkan integritasnya ketika menangani kasus penyelundupan mobil mewah. Ia bergeming, tak menerima suap dan menolak segala godaan dari perempuan yang terlibat dalam kasus tersebut.

Cerita menarik Si 'Polisi Jujur'

Adapun cerita menarik lainnya dari Jenderal Hoegeng yakni ketika dirinya tak segan turun ke jalan untuk mengatur lalu lintas saat terjadi macet. Meski menjabat sebagai Kapolri, pria yang juga dikenal mahir memainkan alat musik ukulele tersebut mengaku hal itu merupakan tanggung jawabnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI