Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut pembangunan Tol Trans Sumatera dan ruas backbone membutuhkan biaya yang sangat besar. Hal itu disampaikan Jokowi saat membuka rapat terbatas tentang Percepatan Pembangunan Proyek Strategis Nasional Jalan Tol Trans Sumatera dan Tol Cisumdawu di Istana Merdeka melalui video conference, Selasa (7/7/2020).
Jokowi mengatakan jalan tol Trans Sumatera kebutuhan untuk investasinya sebesar Rp 476 triliun.
"Dari total investasi itu, masih ada kebutuhan tambahan pendanaan sebesar Rp 386 triliun untuk menyelesaikan keseluruhan ruas backbone sampai tahun 2024," ujar Jokowi saat membuka ratas melalu siaran Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (7/7/2020).
Karena itu ia meminta agar jajarannya untuk mengkalkulasi kelayakan finansial. Jokowi juga memerintahkan jajarannya mencari alternatif sumber pendanaan lainnya agar tak membebankan APBN.
"Saya minta ini betul-betul dikalkulasi kelayakan finansialnya juga mungkin opsi-opsi untuk tambahan ekuitas dalam melanjutkan proyek ini. Saya minta ada terobosan sumber-sumber pembiayaan alternatif untuk mengurangi beban ekuitas dari PMN dan juga tidak tergantung dari APBN. Ini yang saya kira perlu digarisbawahi," ucap Jokowi.
Tak hanya itu, mantan Gubernur Jakarta ini juga menyoroti pembangunan Jalan Tol Cisumdawu yang terhambat. Karena itu ia memerintahkan agar menyelesaikan proyek pembebasan lahan tersebut.
"Ini jalan tol penting sekali tapi terhambat. Saya melihat ada proses pembebasan lahannya yang terhambat. Kemudian pengembalian dana talangan tanah juga terhambat karena urusan administrasi. Coba nanti saya ingin dengar masalah ini dan ini agar segera diselesaikan terutama kementerian ATR/BPN," kata Jokowi.
Kemudian Jokowi juga meminta jajarannya untuk menyelesaikan peraturan teknis pelaksana baik di Kementerian ATR/BPN maupun kementerian keuangan.
"Juga masih belum lengkapnya peraturan teknis pelaksana baik ini di kementerian atr/bpn maupun kementerian keuangan. ini saya minta segera diselesaikan, dirampungkan semu anya. Kita butuh percepatan karena ini akan menyangkut juga Bandara Kertajati," tutur dia.
Baca Juga: Presiden Jokowi Tagih Penyelesaian Tol Cisumdawu ke Kementerian ATR
Selain itu Kepala Negara juga menyoroti kendala aturan teknis dan prosedur administrasi terus jadi berulang-ulang dalam pelaksanaan pembangunan proyek strategis nasional.
"Kita alami dan tidak ada penyelesaian secara permanen. Penyelesaiannya secara kasus per kasus. Kita buat regulasi yang sederhana, yang ringkas, yang cepat. Sebetulnya solusinya itu," katanya.
Untuk diketahui, Presiden Jokowi telah meresmikan ruas tol Terbanggi Besar - Pematang Panggang - Kayu Agung sepanjang 189 kilometer (km) pada 15 November 2019 lalu.
Ruas tol tersebut merupakan bagian dari tol Trans-Sumatera.
Dalam sambutan peresmian, Jokowi mengatakan pembangunan jalan tol tersebut memiliki arti penciptaan titik ekonomi baru.
Selain itu, kata dia jalan tol juga digunakan sebagai jaringan logistik yang akan menjadi fasilitas bagi sentra produksi yang ada di sekitarnya.