Tragedi KMP Tunu Pratama Jaya Membuat Citra Pariwisata Bali Jelek

Rabu, 09 Juli 2025 | 16:05 WIB
Tragedi KMP Tunu Pratama Jaya Membuat Citra Pariwisata Bali Jelek
KMP TUNU PRATAMA JAYA [Dokumentasi]

Suara.com - Gubernur Bali, Wayan Koster segera mengambil langkah evaluasi usai tragedi tenggelamnya Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Tunu Pratama Jaya di Selat Bali.

Tragedi tersebut menyebabkan 12 orang ditemukan tewas dan sekitar 20 orang penumpang masih hilang.

Koster menyebut peristiwa nahas itu tidak berdampak terhadap jumlah kunjungan wisatawan ke Bali.

Terlebih, menurutnya juga jalur tersebut tidak banyak dilalui oleh wisatawan mancanegara.

Namun, politisi PDIP itu menilai jika tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya membuat citra pariwisata Bali menjadi tidak baik.

Dia mengaku sudah merencanakan untuk mengadakan rapat koordinasi dengan Kementerian Perhubungan terkait peristiwa tersebut.

Rakor itu dimaksudkan agar adanya evaluasi terkait penyeberangan antar pulau.

“Citranya (pariwisata) nggak baik,” ungkap Koster saat ditemui usai Rapat Paripurna DPRD Provinsi Bali di Gedung Wiswa Sabha Kantor Gubernur Bali, Rabu (9/7/2025).

“Saya sudah minta rakor ke Kementerian Perhubungan yang melibatkan semua pihak terkait agar melakukan evaluasi terhadap layanan penyeberangan antar Pelabuhan,” tuturnya.

Baca Juga: Selain Shayne Pattynama, Buriram Rekrut Pemain Keturunan Eks Bali United

Selain itu, evaluasi yang diharapkan Koster juga menyangkut penyeberangan antar pulau di wilayah Provinsi Bali seperti penyeberangan dari Sanur ke Pulau Nusa Penida.

Pasalnya, dia mencatat beberapa kali kecelakaan juga terjadi di sana.

“Sekarang ini supaya jasa angkutan kapal dan segala macamnya itu memastikan dia layak. Tidak hanya di situ, termasuk penyebarangan dari Sanur ke Nusa Penida kan beberapa kali kecelakaan, itu supaya juga dievaluasi,” papar Koster.

Sementara itu, pada hari ke-8 pencarian korban KMP Tunu Pratama Jaya, Tim SAR Gabungan menemukan dua korban yang menjadi korban ke-41 dan 42 yang ditemukan selama pencarian. Kedua korban itu ditemukan dalam kondisi tewas.

Penemuan kedua jenazah ditemukan di dua lokasi berbeda yang masih berada di Kabupaten Jembrana.

Jenazah pertama ditemukan di Pantai Pebuahan, sementara jenazah kedua ditemukan di Pantai Pengambengan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI