Suara.com - Dengan lebih dari tiga juta kasus infeksi virus corona di Amerika Serikat, Presiden Donald Trump masih saja enggan mewajibkan pemakaian masker.
Menyadur BBC, Sabtu (18/7/2020) belum lama ini Trump berjanji akan menolak mandat wajib masker di negaranya.
Berbicara kepada Fox News pada Jumat (17/7), Trump mengatakan dia tidak setuju dengan mandat wajib pakai masker nasional, dengan menyebut setiap warga AS harus memiliki kebebasan.
Pernyataan Trump ini muncul usai pakar penyakit menular AS, Anthony Fauci, mendesak para pemimpin negara bagian untuk berupaya sekeras mungkin membuat warga memakai masker.
"Memakai masker sangat penting dan kita harus menggunakan, semuanya," ujar Fauci.
Kendati menolak mandat wajib masker nasional, Trump terlihat memakai masker di depan publik untuk pertama kali pada Sabtu (11/7) lalu.
![Donald Trump pertama kali terlihat mengenakan masker di depan publik.[Twitter/@parscale]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/07/12/80015-donald-trump-pertama-kali-terlihat-mengenakan-masker-di-depan-publik.jpg)
Sementara, beberapa pemimpin negara bagian disebutkan mulai mengimbau warga AS untuk memakai masker, seperti Georgia dan Oklahoma.
Gubernur Georgia dari Partai Republik Brian Kemp telah mendesak masyarakat untuk memakai masker.
Kemp mengimbau mandat tersebut meski sebelumnya mengambil tindakan terhadap wali kota Atlanta Kesiha Lance Bottoms lantaran mewajibkan masker di Atlanta.
Baca Juga: Kecewa Penerbangan Ditunda, Penumpang Amuk Staf Maskapai
Pejabat kota Oklahoma telah mempertimbangkan pemakaian masjer dalam ruangan di seluruh kota.
Sejumlah negara bagian AS, terutama bagian selatan. mengalami lonjakan kasus infeks virus corona.
Berdasarkan data dari Worldometers per Sabtu (18/7), AS mencatatkan lebih dari 3,7 juta kasus infeksi dengan lebuh dari 142 ribu kematian.