Ini Fakta Baru Guru Ngaji Cabuli Muridnya Sembari Baca Alquran

Chandra Iswinarno Suara.Com
Senin, 10 Agustus 2020 | 22:05 WIB
Ini Fakta Baru Guru Ngaji Cabuli Muridnya Sembari Baca Alquran
Nenek salah satu korban, E saat menunjukkan lokasi tempat pengajian pelaku. [Suara.com/Aidil]

Lebih lanjut, dia juga menjelaskan tempat pengajian pelaku berada di tengah-tengah pemukiman para warga yang terletak di Kecamatan Biringkanaya, Makassar. Anak-anak di sana, biasanya pergi mengaji dengan diantar orang tua maupun berangkat sendiri.

Meski letaknya tak jauh dari pemukiman, E memastikan bahwa hubungan antara pelaku dan cucunya yang jadi korban pencabulan tersebut sama sekali tidak ada ikatan kekeluargaan.

"Saya juga tidak tahu kan siapa-siapa muridnya di situ. Yang saya tahu itu kalau saya dengan guru mengaji tidak ada hubungan keluarga. Hanya hubungan antara guru dengan murid saja kalau cucuku ini," jelas E.

Selama mengajar, katanya, pelaku sama sekali tidak menampakkan kecurigaan. Bahkan, pelaku pun dikenal sebagai orang alim dan sering menjalankan ibadah shalat di masjid bersama para warga di sana.

"Iya, pelaku rajin ke masjid, semua bapak-bapak di sini rajin ke masjid. Jadi tidak bisa kita bandingkan jadi sama dengan yang lain. Kalau saya begitu, (tidak ada kecurigaan) pendapat pribadiku ya. Tidak tahu kalau pendapatnya orang lain," katanya.

Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak Polrestabes Makassar AKP Ismail mengatakan, dalam penanganan kasus dugaan pencabulan ini, sudah ada tiga orang korban yang melapor secara resmi di Mapolrestabes Makassar. Mereka adalah JF (9), KNF (10), dan AAM (9).

Dari hasil penyelidikan sementara, kata Ismail, sebagian korban mengaku sudah lebih dari satu kali dicabuli oleh AN. Kasus dugaan pencabulan yang dilakukan AN terjadi saat para korban diajari mengaji di Kecamatan Biringkanaya, Makassar beberapa waktu lalu.

AN yang telah mengajar mengaji selama setahun itu, mencabuli muridnya dengan menyentuh alat vital korban.

"Sebagian korban mengatakan bahwa dia sudah lebih dari satu kali. Itu kan bisa membuat anak-anak menjadi trauma atau seperti apa ya. Tapi itu nanti akan dijelaskan dalam bentuk laporan psikolog. Jadi semua kita tunggu hasilnya," ujar Ismail.

Baca Juga: Anak Dicabuli saat Baca Alquran, Ibu Korban Ngamuk Serang Guru Ngaji

Sementara, pengacara publik Lembaga Bantuan Hukum Makassar Nur Akifah selaku pendamping korban mengungkapkan agar aksi pencabulan tersebut tidak diketahui, pelaku memakai modus dengan memberikan uang jajan kepada korban.

Hal ini dilakukan AN, agar para korban tidak menceritakan kejadian itu kepada orang lain. Terutama kepada orang tua korban.

"Kemarin waktu ibunya saya ambil keterangannya di kantor itu, katanya dikasihkan uang Rp 2.000, Rp 5.000, kadang juga tidak dikasih setelah kejadian itu. Mungkin karena ketidakpahaman anak-anak apa sih yang terjadi, hanya uang jajan saja sudah ini cukup," kata Akifah.

Dari kasus dugaan pencabulan yang dilakukan oknum guru mengaji ini, dikabarkan sudah ada enam anak yang menjadi korban.

"Kalau menurut keterangan dari infonya kemarin yang ada di kantor ada sekitar enam anak," tutup Akifah.

Kontributor : Muhammad Aidil

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI