Ia menjelaskan bahwa mahasiswi itu mendapat nilai E lantaran jumlah kehadirannya hanya 28.75 persen, sementara nilai tugas dan Ujian Tengah Semester (UTS) juga kosong.
Selain itu ketika Ujian Akhir Semester (UAS), sang dosen juga sampai harus menghubungi secara pribadi agar mahasiswi itu ikut ujian susulan.
Unggahan tentang mahasiswa menyuap dosen ini pun menuai beragam komentar warganet.
"Tiap mau chat dosen aja dipikir berkali-kali, sudah sopan belum. Pantas enggak ya tulisannya dikirim ke beliau. Eh, yang ini cengengas-cengenges dengan maksud buruk pula," komentar salah seorang warganet yang geram.
"Kalau muka pengin bagusan pakai uang enggak masalah, nilai E pengen bagusan mah perbaiki kesalahan bukan pakai uang. Nilai enggak sekadar muncul begitu aja sih biasanya, pasti ada sebabnya," imbuh warganet lain.
Tak jarang pula warganet yang salut kepada dosen karena tak tersulut amarah dan tetap konsisten dengan integritasnya tidak menerima suap.
"Terima kasih integritasnya Bu. Saya setuju, nilai yang kita dapat kadang tidak selalu direpresentasikan oleh angka atau hurup saat ini juga. Bisa jadi datang dalam bentuk kebaikan atau kesempatan di kemudian hari. Kalau dari awal saja sudah mencurangi nilai sendiri, sudahlah.." tulis warganet.