Suara.com - Hati Sabirin (42 tahun) tiba-tiba sesak saat mendapati temannya sendiri tertembak dari senjata yang dia gunakan.
Sabirin langsung syok hingga pingsan, pemburu asal Sumatera Selatan itu syok usai tembak teman-nya sendiri yang dia kira kancil buruan.
Ternyata, itu adalah Riswan, teman sesama pemburu. Riswan seketika meninggal di lokasi kejadian usai ditembak pemburu yang tak lain teman sendiri.
Usai kejadian, warga Dusun V desa Tanjung Agung, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muaraenim, Sumatera Selatan itu, langsung menyerahkan diri ke polisi.
Kisah pemburu tembak mati teman sendiri itu bermula pada pukul 21.00 WIB, Jumat kemarin, 28 Agustus 2020. Sahirin bersama Riswanto (korban), dan dua temannya.
Sabirin bersama korban yakni Riswanro dan dua rekannya yang lainnya yakni Ahmad Tohari dan Ardiansyah pergi berburu di daerah Talang Tarikan Desa Tanjung Agung, Muaraenim.
Keempat orang itu lalu berpisah menjadi dua kelompok, di mana Sabirin bersama Riswanto.
Lihat mata kancil
Baik Sabirin dan Riswato kemudian berjalan menyusuri semak belukat dan perkebunan. Selama berjam-jam bejalan, sekira pukul 01.00 dinihari, mereka melihat sepasang mata kancil di dekat mereka.
Baca Juga: Seorang Pemburu yang Diyakini Bunuh 500 Gajah Dihukum Penjara 30 Tahun
Tanpa pikir panjang, keduanya bergegas. Dikutip dari Hops.id, media jaringan Suara.com, Riswan kemudian menyuruh Sabirin untuk mengejar bayangan mata itu. Keduanya berpisah sesaat dan membagi tugas. Di mana pelaku dari arah belakang, sementara korban berusaha menyergap dari depan.
Di saat itulah, Sabirin tiba-tiba melihat sepasang mata yang dia duga adalah kancil buruannya. Dari jarak sekira 20 meter, tanpa ampun Sabirin langsung melesatkan peluru dari senjatanya.
Namun alangkah kaget si pemburu itu, mendengar jeritan justru tak datang dari mulut kancil buruan, tapi tembak-an kena teman-nya sendiri hingga tewas. Sabirin yang langsung mengejar sumber suara, terperanjat mendapati temannya sudah terbujur.
Hebatnya pertentangan batin yang terjadi kala itu membuat Sabirin pingsan. Sampai akhirnya mereka berdua ditemukan oleh dua temannya dan sejumlah warga.
Dalam keadaan tak sadarkan diri, Sabirin dibawa oleh kedua temannya pulang ke rumahnya sembari mencari bantuan untuk mengevakuasi jasad Riswanto. Sedangkan warga dan satu temannya menunggui jasad Riswanto sambil menunggu tim evakuasi tiba.
Menyerahkan diri