Polisi Tembak 2 Pemuda Makassar Pakai Laras Panjang, Anjas Tewas Misterius

Senin, 31 Agustus 2020 | 16:45 WIB
Polisi Tembak 2 Pemuda Makassar Pakai Laras Panjang, Anjas Tewas Misterius
Jawad, ayah salah satu korban penembakan polisi. (Suara.com/M Aidil).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kadarislam menegaskan dalam penyelidikan kasus dugaan penembakan tersebut, Polda Sulsel akan benar-benar menindak anggota polisi apabila terbukti melakukan kelalaian.

"Kita sudah digaransi tadi oleh bapak Wakapolda langsung, bahwa kasus ini penyelidikan transfaran dan akan betul-betul ditindak kalau memang ada anggota yang melakukan kelalaian atau kesegajaan dalam melakukan kegiatan kepolisian," tegas Kadarislam.

Sementara itu sebanyak sebelas orang anggota polisi diperiksa Bidang Propam Polda Sulsel terkait kasus penembakan terhadap tiga orang pemuda tersebut.

Dingga kini sudah ada sebelas orang anggota polisi yang diperiksa Propam Polda Sulsel. Sebelas orang polisi tersebut bertugas di Polsek Ujung Tanah dan Tim Sabhara Polres Pelabuhan Makassar.

"Sebelas, ada sebelas yang diperiksa. Belum ada hasil, dari sana dikasih kabar dari Polda Sulsel," kata Kadarislam.

Kadarislam menjelaskan saat diperiksa senjata dari anggota polisi-polisi tersebut juga disita.

Tujuannya, untuk memastika siapa pemilik peluru yang bersarang di kepala korban bernama Anjas (23).

"Itu kan hasil autopsinya Anjas lagi dilihat karena ada bekas pelurunya. Itulah pelurunya mau ditahu, peluru siapa. Kan semua senjata kan disita, nanti bisa ketahuan hasil peluru yang ditempatnya Anjas itu nanti dites balistik dengan pistolnya siapa yang punya," jelas Kadarislam.

Kadarislam mengemukakan Anjas tertembak saat berada di dekat sisi polisi Binmas yang berusaha menahan massa yang mengejar polisi.

Baca Juga: Pemuda di Makassar Tewas Diduga Salah Tembak Polisi, DPRD: Harus Diungkap!

"Anjas ikut bersama masyarakat di situ. Kan waktu orang ini ngejar polisi, lempar, Binmasnya di situ juga menahan masyarakat jangan 'udah stop' begitu. Menghalau massa. Di situlah letaknya Anjas bersama Binmas," jelas Kadarislam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI