Untuk itu, kata dia, dalam mendukung upaya lumbung pangan, Kementerian Pertanian juga mulai menggarap metode pertanian pola integrated farming.
Dengan menerapkan zero waste yang belakangan ini banyak ditekuni petani untuk memenuhi berbagai kebutuhan pangan secara holistik dalam satu lahan.
Pola integrated farming ini merupakan pengelolaan pertanian terpadu, dimana dalam satu hamparan dibudidayakan banyak komoditas yakni padi, sayur, ayam, lele, sapi dan komoditas pangan lainnya.
"Dalam mewujudkan kemandirian pangan Kementan juga sangat mendukung petani dalam melakukan metode pertanian integrated farming dengan zero waste yang artinya penggunaan eksternal input diminimalisir, apa yang ada di dalam di institusinya diputar agar efisien di sisi input," kata dia.
Kementerian Pertanian menyatakan keseriusan mereka mendorong pengembangan pola integrated farming melalui pemberian bantuan Kredit Usaha Rakyat, bantuan bibit dan sarana produksinya lainnya.
Pola ini menjadi model untuk dikembangkan di berbagai daerah sehingga ketahanan pangan nasional didukung semua daerah dan terjadi peningkatan kesejahteraan petani secara holistik di seluruh wilayah Indonesia.
Mantan Menteri Koordinator Perekonomian Rizal Ramli menjelaskan sejak dinyatakan pandemi, dia sudah mulai menyarankan pemerintah untuk melakukan realokasi anggaran strategis dalam penanganan Covid-19.
Dia menilai pemerintah tidak fokus dalam melakukan relokasi anggaran.
Menurutnya, ada tiga fokus yang seharusnya dilakukan pemerintah. Pertama anggaran untuk fokus melawan virus corona dari segi kesehatan secara besar-besaran, fokus pemberian bantuan bagi masyarakat yang kesulitan memenuhi kebutuhan pangan, serta fokus peningkatan produksi pangan.
Baca Juga: Tes Covid DKI Tinggi, Anies Minta Daerah Lain Jalankan Instruksi Jokowi
Untuk itu, Rizal menyarankan agar peningkatan produksi pangan menjadi hal penting untuk memastikan ketersediaan pasokan komoditas di tengah pandemi. Sebab, pandemi juga mengancam terjadinya krisis pangan sehingga perlu tindakan untuk memitigasinya.
Pertanian menjadi sektor yang memungkinan untuk terus berproduksi karena risiko terkena virus corona di perdesaan lebih kecil ketimbang perkotaan. Selain itu, produksinya tak butuh waktu lama sekitar dua bulan hingga empat bulan.
"Yang penting saat ini kita ada stok pangan yang cukup sehingga rakyat kita tidak kelaparan kalau nanti krisis ini berkepanjangan," kata dia.
Sayangnya, menurut Rizal, pemerintah tidak fokus pada ketiga hal tersebut. Melainkan, tetap meninginginkan banyak program dan proyek berjalanan beriringan, yang menurutnya itu malah membuat pandemi makin sulit teratasi
"Tapi begitu saya lihat angka-angkanya, kagak nyambung, karena masih bikin proyek ini, proyek jalan, proyek ibu kota baru, macam-macam. Yah jelas nggak ada uang kalau mau semuanya. Padahal dalam krisis kita perlu prioritas, perlu fokus," kata dia.
Ditambahkan, pemerintah sekarang perlu belajar dari penanganan krisis ekonomi di tahun 1998. Saat itu pengerjaan proyek-proyek besar dihentikan untuk sementara. Kemudian, setelah dua tahun perekonomian kembali pulih barulah proyek-proyek tersebut dijalankan lagi.
Rizal mengatakan jika pemerintah banyak mengerjakan program dan proyek dalam penangangan pandemi di tengah terbatasnya kapasitas fiskal, maka yang akan terjadi adalah terus dilakukan penambahan.