"Kami meminta dukungan dari masyarakat dan pemerintah, semua institusi terkait. Kita serius, jangan sampai, negara, pemerintah kalah dalam hal pemberantasan tempat maksiat. Kita minta dukungan dari semua institusi, tempat-tempat maksiat kita minimalkan, kita habiskan, tidak boleh lagi ada di wilayah Polewali Mandar," ujarnya.
Sementara itu, saat terjaring razia, NR sempat mencoba melarikan diri, namun berhasil dihalau petugas. Dia juga tak kuasa menahan tangis kesedihan, melihat bilik asmara di rumahnya yang selama ini menjadi tempat menghasilkan pundi-pundi rupiah dibongkar petugas.
Meski begitu, NR mengaku bersalah. Namun, dia meminta petugas tidak tebang pilih dalam upaya memberantas praktek prostitusi terselubung di daerah ini
"Kenapa hanya saya pak yang dirazia, jangan mau dibohongi sama yang lainnya, lihat saja, jangan saya saja selalu, karena saya tau yang lain juga masih begitu," katanya.
Kepada petugas, NR juga menyampaikan niat untuk berhenti dari profesinya dan angkat kaki dari daerah ini. Namun, dia menunggu tanah beserta rumah yang menjadi tempat tinggalnya saat ini laku terjual.
"Tunggumi pak, saya juga mau berhenti, mauka pulang ke kampungku, lakupi tanah dan rumahku," ungkapnya.