Selain itu, capaian dari pelatihan tersebut akan dievaluasi melalui sistem monitoring real-time berbasis lokus dan evident-based dengan memanfaatkan InaRISK.
Pos Gagah ini merupakan bagian dari operasi kewilayahan berbasis kecamatan. Metode yang digunakan adalah pelibatan Pentaheliks dengan pelibatan pemerintah provinsi, pemerintah kota atau kabupaten, TNI, Polri, lembaga usaha, akademisi, ulama, budayawan, tokoh masyarakat, sukarelawan, dan media massa.
Melalui kerja sama itu, BNPB berharap semua pihak untuk mendukung aktivitas ini menjadi sangat penting untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 di Provinsi Sumatera Utara.
Sementara itu, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmaydi berharap usai mengikuti pelatihan para sukarelawan dapat berpartisipasi aktif di lingkungan masing-masing sehingga harapan agar Covid-19 di Sumatera Utara segera membaik dapat terwujud.
“Pandemi ini harus kita hadapi bersama-sama. Tidak bisa bekerja sendiri. Untuk itu, pembentukan relawan dari masyarakat ini sangat berarti bagi kami Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Kalianlah perpanjangan tangan untuk menjangkau lebih banyak masyarakat dalam rangka sosialisasi penanganan Covid-19,” ujar Edy saat meresmikan Pos Gagah.
Dia mengatakan kehadiran Pos Gagah diharapkan mampu memperkuat program pencegahan Covid-19 di Provinsi Sumatera Utara dan mempertemukan berbagai pihak yang memiliki program beragam untuk kemudian disinergikan sehingga kesenjangan yang ada dapat diisi dan memberikan dampak positif terhadap penurunan jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19.