Berpidato di KTT Virtual Asean CIO Nutanix melalui Zoom kemarin, mantan perdana menteri, mengatakan ini bukan pertama kalinya presiden PKR mengklaim mendapat dukungan mayoritas di Parlemen.
"Kami harus menunggu dan melihat apakah ini episode lain dari membuat klaim yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya," katanya seperti dikutip oleh The Edge Singapore.
Dr Oh Ei Sun, Senior Fellow di Singapore Institute of International Affairs, mengatakan ini bukan pertama kalinya Anwar mengumumkan upaya pengambilalihan tersebut, mencatat upaya sebelumnya setelah pemilihan umum pada 2008 dan 2014.
"Anwar tidak dikenal untuk semua aksi ini, jadi orang masih berpikir apakah ini adalah sikap 'serigala menangis'. Seperti karya Jerry Maguire 'tunjukkan saya uangnya', orang-orang bertanya 'tunjukkan mayoritas,'" katanya dikutip dari Channel News Asia.
Profesor Dr Ahmad Martadha Mohamed, kepala Kluster Tata Kelola dan Integritas di Fakultas Hukum, Pemerintahan, dan Studi Internasional Universti Utara Malaysia, menunjukkan bahwa ketika Anwar membuat pengumuman, tidak ada sekutu politiknya dari Pakatan Harapan (PH) yang hadir.
Konferensi persnya tidak dihadiri sekutu seperti Partai Aksi Demokrasi (DAP), Parti Amanah Negara dan Parti Warisan Sabah (Warisan), katanya.
"Orang-orang di sampingnya adalah istrinya Dr Wan Azizah Wan Ismail, dan Sekretaris Jenderal PKR Saifuddin Nasution. Ini lebih seperti tipu muslihat atau aksi politik, mirip dengan 2014 ketika dia membuat pengumuman serupa, tetapi tidak ada yang materalised," kata Dr Ahmad Martadha.