- Presiden Prabowo meminta kurangi telur di menu MBG saat Natal dan Tahun Baru.
- Langkah ini untuk mencegah lonjakan harga bahan pokok akibat kebutuhan program MBG.
- Pemerintah siapkan kemandirian pangan melalui peternakan dan lahan pertanian baru.
Suara.com - Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan agar penggunaan telur ayam dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) dikurangi menjelang Natal dan Tahun Baru atau Nataru 2026. Langkah ini bertujuan untuk mencegah kelangkaan dan lonjakan harga di pasaran seiring meningkatnya permintaan dari masyarakat.
Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik Sudaryati Deyang, mengonfirmasi bahwa sudah ada tanda-tanda kenaikan harga pada beberapa komoditas akibat besarnya kebutuhan program MBG.
"Saat ini sudah mulai sedikit-sedikit, misalnya ayam dan telur. Tanda-tanda itu mulai ada, terutama di kabupaten yang dapurnya sudah banyak," kata Nanik usai rapat bersama Presiden di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/11/2025).
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Presiden menyarankan agar menu MBG lebih fleksibel saat permintaan pasar sedang tinggi.
"Presiden berpesan, saat Nataru atau Lebaran, mungkin telur untuk anak-anak kita kurangi dan diganti daging sapi atau telur puyuh, supaya tidak mengganggu kebutuhan masyarakat untuk membuat kue," jelas Nanik.
Strategi Kemandirian Pangan Jangka Panjang
Selain solusi jangka pendek, pemerintah juga menyiapkan strategi kemandirian pangan skala besar untuk memenuhi kebutuhan bahan baku MBG. Dalam rapat yang juga dihadiri Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Presiden menginstruksikan beberapa langkah konkret, antara lain:
- Pembangunan peternakan sapi perah dengan target produksi 3 juta liter susu per hari.
- Pembukaan lahan pertanian baru, khususnya untuk tanaman kedelai guna mengurangi ketergantungan impor bahan baku tahu dan tempe.
Nanik menegaskan, penyediaan bahan baku ini akan melibatkan kolaborasi lintas kementerian dan lembaga, sesuai Keppres Nomor 28 Tahun 2025. Beberapa kerja sama yang telah dirintis meliputi:
- TNI Angkatan Darat untuk beternak ayam dan menanam sayuran di tingkat Kodim.
- Kementerian Koperasi yang menyiapkan pembiayaan Rp300 miliar untuk koperasi pangan.
- Kementerian Dalam Negeri untuk menggerakkan pemanfaatan lahan kosong di tingkat RT/RW.
"Jangan sampai terjadi gejolak harga di masyarakat. Makanya, kami semua bersatu padu untuk menyiapkan bahan baku MBG," pungkas Nanik.
Baca Juga: Cegah Inflasi Akibat MBG, Pemerintah Rencanakan Pembangunan Peternakan dan Lahan Pertanian Baru