"Mahasiswa menuntut secara offline kita tidak bisa, karena kita berkoordinasi dengan pihak-pihak yang lain. Kedua, kita mengikuti regulasi bahwa kita tahu Cirebon ini zona merah," ungkapnya.
Ricuhnya wisuda online tersebut bahkan viral sampai ke media sosial Twitter setelah disebarkan oleh pengelola akun @kementerianunyu.
Di Twitter, unggahan tersebut langsung disambut dengan beragam komentar dari warganet.
"Mohon maaf, saya mahasiswa IAIN, saya tau betul yang terjadi di lapangan, yang kami tuntut bukan ofline atau online tapi kami menuntut pengkajian ulang wisuda online di karena menurut kami banyak yang cacat bahkan mahasiswa yang belum mendaftar wisuda pun namanya muncul wisudawan," ungkap pemilik akun @DickyHikmawa***
"Belum lagi ketika kami audiensi di ketua panitia wisuda beliau mengatakan uang wisuda ada beberapa persen dipindahkan untuk pembelian tanah agar IAIN Cirebon bisa bertransformasi menjadi UIN," sambungnya.
Selengkapnya di sini.