Turki Tegas Dukung Azerbaijan, Armenia Diperingatkan untuk Menarik Pasukan

Selasa, 29 September 2020 | 13:06 WIB
Turki Tegas Dukung Azerbaijan, Armenia Diperingatkan untuk Menarik Pasukan
Hulusi Akar, Menteri Pertahanan Turki.[Anadolu Agency]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Turki menegaskan bahwa negaranya memberikan dukungan kepada Azerbaijan atas konflik perbatasan yang terjadi di Nagorno-Karabakh pada Minggu (27/9/2020).

Menyadur Kantor Berita Anadolu, Menteri Pertahanan Turki mendesak pihak Armenia untuk segera mundur dari wilayah yang diduduki.

"Armenia harus segera menghentikan serangannya dan menarik tentara bayaran dan teroris yang mereka bawa dari luar negeri dan mengevakuasi wilayah Azerbaijan yang mereka duduki," kata Hulusi Akar kepada Anadolu Agency.

Hulusi Akar juga mengatakan bahwa Turki mendukung saudara-saudaranya di Azerbaijan dalam mempertahankan tanah air mereka.

Hulusi menambahkan bahwa Armenia harus mundur dari wilayah Azerbaijan yang diduduki untuk mencapai perdamaian dan stabilitas di wilayah tersebut.

Penampakan diambil dari video Kementerian Pertahanan Armenia, di saat tentara Armenia menyerang wilayah Azerbaijan pada Minggu (27/9/2020) pagi waktu setempat. (AFP)
Penampakan diambil dari video Kementerian Pertahanan Armenia, di saat tentara Armenia menyerang wilayah Azerbaijan pada Minggu (27/9/2020) pagi waktu setempat. (AFP)

"Hubungan Turki-Azerbaijan itu [berdasarkan prinsip] 'satu bangsa, dua negara' yang harus diketahui semua orang. Kami selalu satu dan bersama dalam kesedihan dan kebahagiaan," kata Hulusi.

Hulusi Akar mengkritik pihak-pihak yang menyerukan "gencatan senjata segera" meskipun mereka diam ketika Armenia menduduki wilayah Azerbaijan dan membantai rakyatnya.

"Mereka yang sekarang menginginkan solusi damai, gencatan senjata segera dan dialog; di mana mereka selama 30 tahun ketika Nagorno-Karabakh dan 20% wilayah Azerbaijan berada di bawah pendudukan, ketika ribuan orang yang tidak bersalah dibantai di Khojaly dengan barbarisme; anak-anak, wanita dan orang tua, dan jutaan orang terusir dari rumah mereka." jelas Hulusi.

Sementara itu, Rusia pada hari Senin meminta Armenia dan Azerbaijan untuk menahan diri dan tidak menggunakan metode militer dalam menyelesaikan masalahnya.

Baca Juga: Timnas Indonesia U-19 Lanjut TC ke Turki, PSSI Bakal Gelar Turnamen Mini

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan eskalasi konflik di Nagorno-Karabakh adalah perhatian paling serius.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI