“Pada 1939 ia mewakili Persatuan Pemuda Indonesia Surabaya (Perpis) dalam Kongres Pemuda III di Yogyakarta. Pada tahun 1940 ia menjadi wakil ketua Indonesia Muda cabang Surabaya.”
Sudisman bahkan pernah berkecimpung di dunia jurnalistik dengan mengelola dan menerbitkan jurnal bacaan radikal bernama Tamparan bersama kawannya, Tjoegito.
Ketika PKI bergerak di bawah tanah dan ilegal pada zaman pendudukan Jepang, Sudisman pernah dijatuhi hukuman bui selama 8 tahun.
Beruntung, hukuman itu tidak dilahapnya secara penuh karena Jepang terlebih dahulu hengkang dari tanah air tahun 1945.
Kemudian di tahun 1950 (2 tahun setelah peristiwa Madiun) Sudisman menjadi sosok yang ikut membangun kembali PKI.
Di bawah kepemimpinan D.N. Aidit yang masih terhitung muda pada awal 1950an, Sudisman dipercaya untuk urusan organisasi sebagai Sekretaris CC PKI.