Suara.com - Presiden Joko Widodo telah menjelaskan substansi Undang-Undang Cipta Kerja dalam konferensi pers dari Istana Kepresidenan, Bogor, semalam. Termasuk juga meluruskan berbagai disinformasi yang berkembang, yang dianggap pemerintah ikut memanaskan unjuk rasa menolak UU.
Tetapi penjelasan yang disampaikan Kepala Negara belum memuaskan bagi sejumlah kalangan yang selama ini mengkritisi seluruh proses RUU Cipta Kerja hingga disahkan menjadi UU.
Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Tengku Zulkarnain yang sejak awal berdiri di barisan penolak UU Cipta Kerja berucap dengan satir di media sosial.
"Yang perlu dijumpai adalah rakyat yang marah. Dinginkan dengan kata-kata dan janji pemecahan masalah yang mereka tuntut. Bukan menjumpai bebek...! My God..." kata Tengku.
Sehabis itu, Tengku memposting lirik lagi yang berjudul: bebek. Lagu itu itu kemudian diretweet banyak netizen dan menjadi bahan perbincangan yang hangat. Ada yang mengejek Tengku, ada yang mendukungnya, ada pula yang membahas dengan bumbu-bumbu politik. Di antara netizen mengkritik Tengku karena membawa-bawa lagu untuk anak-anak dalam aktivitasnya di media sosial.
Tinjau bebek
Pada Kamis (8/10/2020), ketika mahasiswa dan buruh demonstrasi di sekitar Istana Kepresidenan, Jakarta, untuk menolak pengesahan UU Cipta Kerja, Jokowi pergi ke Kalimantan Tengah untuk kunjungan kerja. Melalui media sosial Facebook, Jokowi mengatakan hari itu ke Kalimantan Tengah untuk kunjungan sehari. Setiba di Bandara Tjilik Riwut, Kota Palangka Raya, dia melanjutkan perjalanan dengan helikopter menuju Kabupaten Pulang Pisau.
Di sana dia hendak meninjau kawasan lumbung pangan yang sedang dikembangkan berikut penanaman padi, keramba ikan, serta peternakan bebek yang terletak di Kecamatan Pandih Batu.
Informasi tersebut kemudian mengundang banyak komentar dari netizen. Ada yang mengapresiasi Jokowi, tetapi ada juga yang membullynya karena tidak menemui buruh dan mahasiswa yang ingin menyampaikan aspirasi, tetapi justru kunjungan kerja ke luar kota yang salah satu agendanya melihat peternakan bebek.
Baca Juga: Wacana Paripurna UU Ciptaker Ulang sampai Jokowi Tangkis 8 Kabar Angin
Tanggapi protes
Semalam, Presiden Joko Widodo konferensi pers secara daring dari Istana Kepresiden Bogor untuk menyikapi dinamika yang berkembang.
Jokowi mengatakan pemerintah berkeyakinan bahwa adanya UU Cipta Kerja dapat memperbaiki kehidupan pekerja.
“Pemerintah berkeyakinan, melalui Undang-Undang Cipta Kerja ini jutaan pekerja dapat memperbaiki kehidupannya dan juga penghidupan bagi keluarga mereka,” kata Jokowi.
UU Cipta Kerja memiliki tiga tujuan, yaitu menyediakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya, memudahkan masyarakat khususnya usaha mikro kecil untuk membuka usaha baru, serta mendukung upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi, katanya.
Setiap tahun terdapat sekitar 2,9 juta penduduk usia kerja baru atau anak muda yang masuk ke pasar kerja sehingga kebutuhan atas lapangan kerja baru sangat-sangat mendesak. Apalagi di tengah pandemi Covid-19 ini, terdapat kurang lebih 6,9 juta pengangguran dan 3,5 juta pekerja yang terdampak.