"Misalnya termogun berbahaya bagi otak. Yang bicara bukan ahli kesehatan, tetapi politisi," tukasnya.
Lebih lanjut lagi, Henri Subiakto menuturkan bahwa perihal Covid-19, seluruh negara masih trial and error.
Oleh sebab itu, pemerintah selalu menyesuaikan keadaan engan permasalahan baru. Kendati begitu, Henri Subiakto menyayangkan adanya hoaks yang disangkutpautkan dengan politik.
Saat ditanya contohnya oleh Fadli Zon, Henri Subiakto terkesan berputar-putar. Hal tersebut membuat Fadli Zon tertawa sembari menegurnya.
"Kok gak mutu banget omongannya. Yang jelas!" tandas Fadli Zon kemudian tertawa sinis.
Setelahnya, Henri Subiakto menyinggung soal stempel Kominfo soal hoaks. Namun, lagi-lagi dibantah oleh Fadli Zon.
"Stempelnya salah! Ini kan negara demokrasi, kita bisa bercakap-cakap," kata Fadli Zon keras.
Dalam kesempatan tersebut, Fadli Zon juga menilai sikap Henri Subiakto tidak mencerminkan bahwa ia adalah Staf Ahli Menkominfo.
"Bapak ini bidang kominfo tapi tidak ahli komunikasi dan logika. Seolah-olah menyampaikan semua pernyataan pemerintah benar," kritik Fadli Zon.
Baca Juga: Penelitian: Risiko Penularan Covid-19 di Pesawat Ternyata Sangat Rendah
Untuk diketahui, Indonesia Lawyers Club kemarin membahas perihal vaksin Covid-19. Henri Subiakto sendiri membahas soal hoaks yang banyak beredar di masyarakat.
Lihat video selengkapnya disini.