Ia menjelaskan bahwa sebenarnya ada batas maksimal COD yang boleh dibuang ke pemerintah.
"Terus COD dari pemerintah yang boleh dibuang ke lingkungan itu maksimal 150mg/l, nah tapi di sini itu hasil proses penguraian COD biasanya di bawah 50ml/l," jelas dia.
Tugas dia adalah memelihara bakteri-bakteri tersebut.
"Di sini bakterinya yang digunakan itu ada 2 jenis bakteri yaitu anaerob dan aerob. Bakteri aerob membutuhkan udara, jadi ditambahkan aerator buat proses homogen limbah dan memberikan udara ke bakteri," urai dia.
Kontan, penjelasan itu seketika melenyapkan anggapan-anggapan warganet yang mengira bahwa pengguna TikTok itu memelihara kotoran.
"Baru tahu kalau bakteri bisa dipelihara," tulis @ayas.
"Belajar beginian di kampus pusing woy, ini malah memelihara," puji akun @fikriafajrianto.
"Wah aku anak kesehatan lingkungan belajar ini juga nih, masih banyak yang belum tahu tentang ini," komentar @fcv21.
Baca Juga: Segera Bersihkan Dapur, Bakteri Bertahan Lebih Lama di Tumpahan Makanan