Kerumunan di Acara Rizieq, BPIP: Penegakkan Hukum Prokes Tajam ke Bawah

Jum'at, 27 November 2020 | 19:18 WIB
Kerumunan di Acara Rizieq, BPIP: Penegakkan Hukum Prokes Tajam ke Bawah
Acara Maulid Muhammad SAW dan akad nikah putri Habib Rizieq Shihab yakni Najwa Shihab di Jalan KS Tubun, Petamburan III, Jakarta Pusat, Sabtu (14/12/2020) malam, dipenuhi massa peserta. [Suara.com/Bagaskara Isdiansyah]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Romo Benny Sustyo mengimbau pada semua pihak untuk bergotong royong mematuhi protokol kesehatan Covid-19. Dengan demikian ia meyakini kasus tersebut dapat ditekan.

Benny mengatkan salah satu yang wajib dilakukan adalah menghindari kerumunan.

"Kerumunan merupakan pelanggaran besar karena telah mengingkari kesepakatan bersama tentang protokol kesehatan," ujar Benny dalam keterangannya yang diterima Suara.com, Jumat (27/11/2020).

Pernyataan Benny merespon munculnya klaster baru Covid-19 pasca kerumunan di kediaman Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq di Petamburan Jakarta.

"Sebenarnya mereka ini kan mengingkari kesempatan bersama untuk mentaati protokol kesehatan mereka ini merasa istimewa," tutur Benny.

Tak hanya itu, Benny juga menyinggung kepala Daerah yang harus tegas dan tidak diskriminatif dalam menerapkan peraturan protokol kesehatan.

"Kepala Daerah juga harus berani mengambil sebuah sikap sebagai Negarawan sehingga fungsinya tidak hilang," kata Benny.

Benny kemudian menyebut kalau penegakan hukum lebih tajam ke bawah daripada tajam ke atas. Termasuk untuk menindak pelanggar protokol kesehatan.

Menurutnya penegakkan hukum terkait pelanggar protokol kesehatan tidak berani diberikan kepada orang-orang yang memiliki posisi tertentu.

Baca Juga: Antisipasi Kerumunan di Acara Rizieq Terulang, Epidemiolog: Kerahkan BIN

"Ya sebenarnya hukum itu lebih tajam ke bawah kepada pedagang kaki lima, kepada masyarakat kecil, akan tetapi kepada orang-orang yang memiliki posisi tertentu itu cenderung tidak berani mereka melakukan teguran," tutur dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI