Rocky Gerung Sindir Jokowi di Reuni 212: Dia Tutup Mata dari Ketidakadilan

Rabu, 02 Desember 2020 | 19:41 WIB
Rocky Gerung Sindir Jokowi di Reuni 212: Dia Tutup Mata dari Ketidakadilan
Rocky Gerung di Reuni 212 (YouTube).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat politik Rocky Gerung menyindir Presiden Jokowi dalam acara reuni 212 bertajuk Dialog Nasional 100 Ulama hari ini, Rabu (2/12/2020).

Rocky Gerung mengatakan, sebagai pemimpin bangsa, Jokowi tidak menyiapkan protokol bernegara sebagaimana dituntut masyarakat kebanyakan.

Dia mengawali pernyataan tersebut dengan menyinggung protokol kesehatan.

"Sebetulnya kita di sini lengkap pakai protokol kesehatan. 212 mengawalinya," kata Rocky Gerung dikutip Suara.com dari LDTV.

"Tapi kita tuntut lebih dari itu. Kita ingin ada protokol bernegara," tegasnya melanjutkan.

Rocky Gerung di Reuni 212 (YouTube).
Rocky Gerung di Reuni 212 (YouTube).

Baru kemudian Rocky Gerung mengungkit Jokowi yang menurutnya tidak menyiapkan hal itu sehingga diperlukan guru untuk mengajarinya.

"Itu yang tidak disiapkan kepala negara. Karena itu kita perlu guru untuk mengajar cara bernegara," tukas Rocky Gerung.

Rocky Gerung lalu mengulas pidato sejumlah tokoh dalam acara Dialog Nasional 100 Ulama tersebut. Salah satunya dari Ahli Hukum Tata Negara Rocky Gerung dan Imam Besar FPI Habib Rizieq.

Menurut dia, pidato para tokoh secara tidak langsung menyiratkan bahwa ada kecemasan berlebihan dengan kondisi negara.

Baca Juga: Beredar Kabar Jokowi Pecat Mahfud MD, Begini Faktanya!

Rocky Gerung menerangkan, hal itu terjadi lantaran protokol bernegara tidak diterapkan dengan baik oleh pemerintah.

Bahkan, Rocky Gerung menyebut Jokowi melanggar berbagai kebijakan yang dia buat sendiri.

"Seluruh keterangan hari ini menunjukkan kita sedang dalam kecemasan karena protokol bernegara dilanggar sendiri oleh kepala negara. Berbagai kebijakan diselundupkan lewat kebijakan hukum dan ekonomi yang tidak punya dasar berpikir," ungkap Rocky Gerung.

"Itu yang disebut kebijakan negara yang ugal-ugalan," tandasnya menambahkan.

Lebih lanjut, Rocky Gerung membandingkan negara dengan Habib Rizieq.

"Habib Rizieq menerangkan asal usul kita bernegara dihubungkan dengan problem hari ini. Hal itu seharusnya kita dengar dari negara. Harusnya kekuasaan dirawat dengan akal pikiran," ucap Rocky Gerung.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI