Lebih lanjut menurut Kepala Departemen Epidemiologi Faklutas Kesehatan Masyarakat UI ini, pemerintah wajib melakukan surveillance genotyping varian baru virus corona tersebut.
"Lakukanlah surveillance genotyping dengan baik dan harus dikoordinasi oleh Kemenkes," kata Miko.
Sebelumnya Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan varian baru virus corona di Inggris berpotensi masuk ke Indonesia.
Oleh karena itu, Wiku menyarankan agar masyarakat tidak melakukan mobilitas ataupun melakukan perjalanan di masa libur panjang ini.
"Karena kalau kita melakukan perjalanan mobilitas itu memberi kesempatan pada virus itu untuk menular. Apalagi kalau virus varian baru ini maka potensi menularnya menjadi lebih tinggi," ujar Wiku.
Hingga Senin (28/12) malam, Indonesia mencatat penambahan sedikitnya 5.854 kasus baru, lebih rendah di hari sebelumnya yang mencapai lebih dari 6.500 kasus.
Sehingga total kasus kumulatif COVID-19 di Indonesia menjadi 719.219 kasus. Dari jumlah tersebut, sedikitnya 589.978 orang sembuh dan lebih dari 21.400 meninggal dunia. rap/vlz (dari berbagai sumber)