Suara.com - Angka kasus positif Covid-19 di Indonesia tembus satu juta (1.012.350 orang) pada Selasa (26/1/2021) setelah sebelas bulan pandemi.
Dalam beberapa waktu terakhir, penambahan kasus per hari di atas 10 ribu.
Pasien yang tak tertolong menambah daftar panjang kematian, mencapai 28.468 orang.
Pemerintah terpaksa menambah luas tanah pemakaman setelah tanah yang disiapkan sebelumnya tak mampu lagi menampung, seperti yang terjadi di Jakarta.
Rumah sakit-rumah sakit dilaporkan mengalami kewalahan menampung pasien terkonfirmasi positif Covid-19.
Kasus Covid-19 telah menyebar ke 34 provinsi di Tanah Air yang mencakup 510 kabupaten dan kota.
Di tengah rentetan persoalan, hari ini, perhatian sejumlah kalangan fokus pada kutipan pernyataan Presiden Joko Widodo dalam dua hari yang dianggap bertolak belakang.
Pada Senin (25/1/2021), Jokowi menyatakan bersyukur, Indonesia termasuk negara yang bisa mengendalikan dua krisis dengan baik: pandemi dan ekonomi. Sehari kemudian, setelah kasus Covid-19 tembus satu juta, pemerintah menyatakan berduka.
"Jadi yang benar yang mana pak? Maaf pak, saya pribadi sangat berduka karena pandemi ini. Istri kakak saya meninggal dunia. Kakak saya pun hampir-hampir saja akibat sulit sekali mendapat RS di Jabodetabek karena full occupancy. Beberapa kenalan kamipun mengeluhkan hal yang sama. Covid masih ganas pak," kata Ustaz Hilmi Firdausi melalui media sosial.
Baca Juga: Jokowi Pakai Singlet Saat Divaksin, Istana: Presiden Merasa Lebih Nyaman
Sindiran juga disampaikan oleh politikus Rachland Nashidik dengan mengatakan masyarakat boleh memilih mana yang baik dari dua hal dinyatakan pemerintah.
"Hanya selang sehari. Silahkan rakyat memilih mau ikut yang mana: bersyukur atau berduka? Toh dua-duanya datang dari beliau," katanya.
Sementara sejarawan JJ Rizal dengan satire mengatakan, "25 Januari - 26 Januari, kamu tim siapa?"
Sejak pagi tadi, tak terhitung netizen yang mempercakapkan pernyataan Jokowi dengan beragam ekspresi dengan tujuan utama mengkritik.
Berduka
Kemarin usai rapat terbatas bersama Jokowi, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan saat ini merupakan momentum untuk berduka cita atas banyaknya masyarakat yang telah meninggal akibat Covid-19, dan juga momentum untuk bekerja sangat keras mengatasi pandemi.