Suara.com - Warganet dihebohkan dengan beredarnya video yang memperlihatkan terjadinya antrean mengular saat proses vaksinasi untuk lansia atau orang tua. Hal ini terjadi di gedung Balai Besar Pelatihan Kesehatan Jakarta, Jalan Hang Jebat, Kebayoran Baru, Jakarta pada Senin (2/3/2021) kemarin.
Terungkap fakta bahwa kejadian antrean tersebut terjadi diduga karena adanya informasi hoaks yang tersebar di aplikasi Whatsapp.
Jurnalis Suara.com pun coba mendatangi lokasi guna mencari tahu apakah benar telah terjadi antrean lansia sampai mengular. Berdasarkan pantauan Suara.com di lokasi pada Rabu (3/3/2021) pukul 11.30 WIB tak nampak lagi adanya antrean mengular.
Di lokasi sendiri hanya terlihat jajaran mobil terparkir di pinggir jalan. Sementara itu terlihat pula sejumlah personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang memang memantau proses vaksinasi.
Sejumlah peserta vaksinasi yakni lansia beberapa orang terlihat baru datang untuk mengikuti proses tersebut. Sementara itu terlihat pula Bhabinkamtibmas Kelurahan Gunung bersama jajaran polisi lainnya di lokasi.

Bhabinkamtibmas Kelurahan Gunung, Kebayoran Baru, Aiptu Mahmud, membenarkan bahwa sempat terjadi antrean lansia yang cukup panjang untuk mengikuti vaksinasi. Hanya saja saat ini sudah tertib.
Ia mengatakan, antrean tersebut terjadi lantaran adanya pesan hoaks yang diterima para lansia dan keluarganya. Sehingga orang datang berbondong-bondong dan telah terjadi antrean.
"Karena hoaks kemarin itu ya. Ini kan syaratnya yang dapat vaksin khusus KTP Jakarta Selatan. Tapi karena terima dari WA KTP di luar Jaksel juga pada datang," kata Aiptu Mahmud.
Sementara itu, Kemenkes sendiri telah memberikan klarifikasi atas kejadian antrean tersebut.
Baca Juga: Pakar: Virus Corona B117 Punya Kemampuan Lebih Tinggi untuk Menular
Klarifikasi disampaikan melalui Twitter yang menyampaikan kejadian tersebut terjadi akibat adanya pesan hoaks.
"Kejadian ini berawal dari penyebaran HOAKS broadcast via WA yang beredar," cuit akun @KemenkesRI seperti dilihat Suara.com, Rabu (3/3/2021).
Kemenkes menjelaskan, bahwa faktanya lansia yang menerima vaksin hanya yang berdomisili dan ber-KTP di DKI Jakarta. Peserta juga harus terlebih dulu mendaftar pada link dki.kemenkes.co.id.
Adapun Kemenkes mengklaim, antrean yang terjadi akibat hoaks tersebut dapat dikendalikan usai 2 jam. Petugas kemudian diturunkan untuk mengatur ketertiban.
"Dalam kurun waktu dua jam, kondisi tersebut sudah dapat terkendali, dan keadaan Kembali normal. Antrian di luar yang tadinya mencapai 125 meter, kemudian berkurang menjadi 50 meter," lanjut cuitan Kemenkes.