Dokter Militer Thailand Dipecat karena Beri Vaksin Palsu pada Pasukan PBB

Rabu, 03 Maret 2021 | 20:48 WIB
Dokter Militer Thailand Dipecat karena Beri Vaksin Palsu pada Pasukan PBB
Ilustrasi pasukan penjaga perdamaian di Sudan Selatan [AFP/Albert Gonzalez Farran]

Suara.com - Seorang dokter militer Thailand dipecat dan dicabut izin medisnya karena ketahuan memberi vaksin palsu pada pasukan penjaga perdamaian PBB di Sudan Selatan.

Menyadur Strait Times Rabu (03/03) dokter ini mengganti cairan vaksin dengan air biasa dan menyuntik 273 tentara dengan bayaran USD 20 yang setara Rp 280 ribu per vaksin.

Aksi penipuan ini sudah dikonfirmasi oleh pihak militer Thailand. Mereka mengakui bahwa dokter tersebut berbohong dan mengatakan itu sebagai vaksin virus corona.

Aksi ini pertama kali terbongkar saat seorang tentara melihat botol yang digunakan tidak berlabel. Ia melaporkan temuannya pada atasan dan hasil penyelidikan membuktikan bahwa itu adalah air biasa.

Perwakilan medis PBB meminta pejabat Angkatan Darat Thailand untuk mengirim dokter itu kembali ke negara asalnya namun ia belum kembali ke Thailand.

Ilustrasi dokter dan stetoskop. (Shuttterstock)
Ilustrasi dokter. (Shuttterstock)

Doketr yang tak siebutkan identitasnya ini dilaporkan melarikan diri dari tugas, sehingga dipecat dari militer dan izin medisnya juga dicabut. Hingga kini, ia masih dalam pelarian dan orang tuanya masih menantinya di rumah.

Jenderal Chalermpol menegaskan bahwa insiden itu tidak akan mempengaruhi kepercayaan PBB terhadap militer Thailand.

Penipuan vaksin itu terungkap dari laporan Transparency International yang berjudul "Tantangan Vaksin Covid-19 yang Tak Terucapkan - Distribusi dan Korupsi".

Dalam lapora itu disebutkan bahwa dokter militer itu bertugas di rumah sakit lapangan di Sudan Selatan dari Desember 2019 hingga Desember 2020.

Baca Juga: 5 Berita Kesehatan: Marak Demo Pelajar Hingga Sertifikat Vaksin Palsu

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI