Suara.com - Vietnam menjadi salah satu negara yang siap berperang di Laut China Selatan dengan mengerahkan kekuatan militernya.
Menyadur News.com.au, Selasa (13/4/2021) Vietnam tidak tinggal diam mengenai masalah Laut China Selatan dengan mengirim salah satu kapal perangnya untuk melakukan "latihan tempur".
Pengiriman kapal perang tersebut menyusul adanya "milisi" penangkap ikan Beijing bergerak ke Kepulauan Spratly dan pesawat pengintai yang dikerahkan Filipina.
Kapal perang jenis fregat anti-kapal selam modern Quang Trung dan helikopter on-boardnya dikerahkan ke wilayah Laut China Selatan.
Vietnam juga mengklaim kepemilikan historis dari tempat penangkapan ikan strategis tersebut. "Aktivitas kapal China ... sangat melanggar kedaulatan Vietnam", kata Kementerian Luar Negeri Hanoi.
Salah satu shelter penjaga pantai ditambatkan di Whitsun Reef, memantau 220 gerombolan "milisi" China yang aktif di laut tersebut.
"Di Kepulauan Spratly, persiapan pertempuran berada pada tingkat tertinggi," lapor Vietnam Television, TV nasional negara tersebut minggu ini.
Sementara itu, China telah mengerahkan beberapa kapal jenis katamaran serangan cepat Tipe 022 ke wilayah tersebut.
Salah satu kapal angkatan laut bersenjata rudal ini pada Kamis memaksa kapal carter Filipina yang membawa media menjauh dari daerah yang diperebutkan. Momen tersebut membuat eskalasi lain dalam militerisasi di Kepulauan Spratly.
Baca Juga: Umat Islam di China Mulai Puasa Ramadhan Selasa Besok
Penggunaan kapal angkatan laut, sebagai lawan dari Penjaga Pantai, mewakili kekuatan militer. Bukan "kepolisian" sipil.