Reuter mewartakan wanita itu mengatakan dia diikat di sebuah ladang di mana dia diperkosa dan dipukuli selama lebih dari seminggu.
Ibu itu termasuk di antara ratusan korban yang melaporkan kekerasan seksual mengerikan yang dilakukan oleh tentara Ethiopia dan sekutunya di Eritrea setelah pertempuran pecah pada November di Tigray.
Dr Fasika Amdeselassie, pejabat tinggi kesehatan masyarakat untuk pemerintahan sementara yang ditunjuk pemerintah di Tigray, mengatakan beberapa wanita disekap selama berhari-hari dan mengalami pelecehan seksual.
"Perempuan dijadikan budak seks," kata Fasika. "Pelakunya harus diselidiki." tegasnya.