Memiliki wawasan bahasa asing yang cukup luas membuat Chairil Anwar mengidolakan sosok penulis kenamaan di seluruh penjuru dunia seperti Rainer Maria Rilke, W.H. Auden, Archibald MacLeish, Hendrik Marsman, J. Slaurhoff, dan Edgar du Perron, tidak mengherankan jika secara tidak langsung gaya penulisan yang ia miliki terpengaruh oleh sosok-sosok di atas.
Kecintaanya pada dunia sastra Ia buktikan dengan meriliskan puisi pertamanya yang ia riliskan tepat dua tahun semenjak kepindahannya dari Medan, yakni pada tahun 1942 dengan judul “Nisan”
Puisi Chairil Anwar – “Nisan”
Bukan kematian benar menusuk kalbu
Keridlaanmu menerima segala tiba
Tak kutahu setinggi itu atas debu
Dan duka maha tuan bertakhta
Oktober, 1942
Itulah sejarah Hari Puisi Nasional yang diperingati setiap tanggal 28 April, bertepatan dengan hari kematian penyair legendaris Chairil Anwar.
Kontributor : Dhea Alif Fatikha
Baca Juga: Profil Chairil Anwar, Penyair Legendaris Meninggal Hari Ini 72 Tahun Silam