Dan sisanya, sekitar 60 persen, untuk biaya hidup bermewah-mewahan Khaled Mashal dan petinggi Hamas lainnya yang tengah berada di luar negeri.
Agen intelijen asing yang negaranya menjadi pesaing Amerika Serikat (AS), seperti Federasi Rusia, China, hingga Iran, serta menginginkan Hamas menjadi proxy, selalu menghubungi Khaled Mashal di Doha.
Tidak dapat dipungkiri, Khaled Mashal memang selalu menjadi tokoh penting, setiap kali Hamas dimanfaatkan untuk menggangu ketengangan Israel, sebagai proxy AS di Timur Tengah.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama